LEBAK, TitikNOL - Acara adat Seba Baduy 2019 di Kabupaten Lebak resmi dibuka pada Sabtu, (4/5/2019) kemarin. Tradisi turun gunung ke jalan dari Cibeo ke Rangkasbitung pendopo dalam rangka Seba Baduy, yakni tradisi bertemu dengan bupati yang dilakukan sekali dalam setiap tahunnya.
Namun, tak lepas dari tradisi Seba Baduy yang mengundang banyak pengunjung tersebut, mahasiswa meminta Pemkab Lebak memperhatikan seluruh akses infrastruktur jalan menuju lokasi ke wisata Baduy.
"Pemda jangan hanya sibuk bisnis Seba Baduy, perhatikan juga dong Infrastruktur jalan ke lokasi wisata Baduynya " ujar Ketua Kumala Perwakilan Sukabumi, Sujatna Jiwandana, dalam rilisnya, Minggu, (5/5/2019).
Mimpi di siang bolong, ketika berharap besar sektor pariwisata bisa menggenjot pendapatan daerah, sementara infrastruktur pendukungnya dibiarkan memble tidak diperhatikan, akses jalan menuju wisata Baduy sangat rusak.
Belum lagi selama ini seolah akses menuju wisata Baduy ini hanya melalui Ciboleger, akibat buruknya akses jalan menuju lokasi maka banyak wisatawan yang kemudian kapok untuk datang lagi berkunjung.
"Kami merasa sangat prihatin melihat kondisi seperti itu, seolah Pemda hanya memanfaatkan Baduy tanpa pernah memperdulikan dan memperhatikannya," kata Sujatna.
Menurut Sujatna, Pemda Lebak seharusnya jangan hanya berwacana bahwa mereka peduli terhadap wisata Baduy tapi tanpa implementasinya.
"Entah apa bentuk kepedulian itu bukti nyatanya, karena kerusakan infrastruktur ke Baduy ini sebenarnya sudah berlangsung lama dan seolah tidak ada kepedulian sama sekali karena beberapa akses menuju kawasan Baduy sudah bertahun tahun dibiarkan rusak," imbuhnya.
"Padahal jika Pemda mau peduli, kami meyakini akan lebih banyak lagi wisatawan yang datang. Tapi yang terjadi dari tahun ke tahun dibiarkan rusak, padahal wisatawan yang datang kan pasti dikenai retribusi," tambahnya.
Ia juga mendesak Pemkab Lebak dan pihak-pihak terkait jangan hanya seolah memanfaatkan Baduy dengan Seba Baduynya semata, tapi kemudian abai terhadap persoalan mendasar mereka.
"Selain itu, isu terkait dimajukannya jadwal acara Seba Baduy tahun ini (2019) ini juga jika benar terjadi menurut kami sangat disayangkan, mengingat harusnya prosesi adat jangan sampai di intervensi hanya mengikuti hasrat golongan tertentu saja. Artinya harusnya persoalan adat jangan sampai di nego karena sebuah kepentingan," pungkasnya. (Lib/TN1)