TitikNOL - Seorang guru perempuan di North Wales, Inggris, mengalami insiden yang membuatnya malu. Dia dilarikan ke rumah sakit (RS) setelah mainan seks masuk ke usus usai “bercinta” dengan pasangannya.
Guru perempuan bernama Emma Philips, 24, mengungkapkan bagaimana dia terpaksa memanggil ambulans setelah pada malam harinya, Sabtu pekan lalu berhubungan badan dengan sang pacar, Lee Miler, 29, yang berakhir bencana.
Setelah mainan seks bersarang di usus Emma, dia dan pacarnya berusaha mengeluarkannya dengan alat-alat dapur. Usaha mereka tak berhasil dan Emma ketakutan.
Emma lantas menghubungi nomor darurat 999 untuk memanggil ambulans agar diantar ke Rumah Sakit Wrexham Maelor di North Wales. Ambulans dipanggil, arena dia dan pasangannya tidak mampu mengendarai mobil karena mabuk usai menenggak alkohol.
“Dia (Lee Miler) mencoba menangani dengan garpu dapur dan mengatakan dia bisa merasakan itu pada satu titik, tapi itu terlalu jauh,” kata Emma kepada The Star.
”Dia juga mencoba dengan garpu BBQ (barbecue), tapi setelah titik tertentu dan setelah satu jam mencoba kami tahu harus pergi ke rumah sakit,” lanjut Emma.
“Saya harus membuat panggilan paling memalukan untuk ambulans pada pukul 07.00. Penerima telepon mengatakan; 'ceritakan apa masalahnya’ jadi saya harus memberitahu dia,” ujar Emma yang terpaksa menceritakan insiden memalukan itu.
Guru perempuan itu semula apa yang dia alami seperti skenario lucu, tapi dia segera menyadari insiden itu serius.
Dokter yang melakukan operasi memperingatkan bahwa jika pengambilan mainan seks melalui anus tidak berhasil, maka harus diambil melalui usus atau dikenal sebagai kolostomi. Jika opsi kolostomi yang diambil, maka Emma akan menderita setidaknya enam bulan.
Untungnya, ahli bedah mampu menghapus mainan itu dengan menekan perut Emma. Guru itu mengaku malu luar biasa atas kekonyolan yang dia lakukan.”Kami tidak akan melakukan apa-apa karena malu, tapi kami tahu kami membutuhkan bantuan,” katanya.
”Anda mendengar tentang orang-orang yang menjadi benar-benar sakit atau bahkan mati karena mereka terlalu malu untuk mendapatkan bantuan. Saya tidak suka hal itu terjadi pada seseorang. Ada tabu besar tentang ini, tapi itu benar-benar bukan masalah besar (untuk minta bantuan),” imbuh Emma, yang dilansir Jumat (7/10/2016).
Sumber: www.sindonews.com