TitikNOL - Selama ini sebagian orang beranggapan minyak kelapa memiliki banyak manfaat dan menyehatkan. Akan tetapi, minyak kelapa tak terbukti lebih sehat, disebutkan bahwa menurut penelitian ternyata kandungan lemak jenuh pada minyak kelapa juga tinggi.
Satu sendok makan minyak kelapa mengandung 117 kalori, 13,6 gram lemak yang terdiri dari 11,8 jenuh, 0,8 tak jenuh tunggal dan 0,2 tak jenuh ganda, 0 gram protein dan 0 gram karbohidrat. Artinya, kandungan nutrisi dalam minyak kelapa nyaris tidak ada.
Oleh sebab itu, USDA dan American Heart Association merekomendasikan pembatasan penggunaan minyak kelapa, karena dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol buruk) yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan strok.
Akan tetapi, sebuah laporan dari American Heart Association yang baru saja dipublikasikan justru mendorong orang untuk segera berhenti menggunakan minyak kelapa untuk mengolah makanan.
Dikutip dari situs BBC, minyak kelapa ternyata sama tidak sehatnya dengan minyak sawit, mentega dan lemak daging sapi. Bahkan, kandungan lemak jenuh dalam minyak kelapa ternyata lebih tinggi, yaitu sebesar 82 persen.
Sementara kandungan lemak jenuh dalam mentega adalah 63 persen, lemak daging sapi 50 persen dan lemak babi sebesar 39 persen.
Dietary Fats and Cardiovascular Disease Advisory telah melakukan tujuh percobaan yang diawasi ketat dengan membandingkan minyak kelapa dengan minyak tak jenuh tunggal dan minyak tak jenuh ganda.
Hasilnya, yang diumumkan pada tanggal 15 Juni 2017 lalu, menunjukkan bahwa penggunaan minyak kelapa meningkatkan LDL atau kolesterol buruk dalam tubuh pada ketujuh percobaan tersebut. Dan peningkatan tersebut dianggap cukup signifikan.
Center for Disease Control atau Pusat Pengendalian Penyakit di Amerika Serikat telah melaporkan bahwa sebanyak 32 persen orang Amerika mengidap tinggi kolesterol. Oleh karena itu, American Heart Association merekomendasikan agar mereka hanya mengonsumsi maksimal enam persen lemak jenuh, sebagai bagian dari asupan kalori mereka sehari-hari.
Padahal, dikutip dari Science Alert, sebanyak 72 persen orang Amerika menggolongkan minyak kelapa ke dalam daftar makanan sehat. Mereka meyakini minyak kelapa bermanfaat untuk menurunkan berat badan, mempermudah pencernaan, hingga meningkatkan metabolisme tubuh.
Akan tetapi, dengan adanya hasil penelitian dan rekomendasi ini, artinya mereka harus benar-benar menghentikan penggunaan minyak kelapa dalam pengolahan makanan, untuk mencegah kenaikan kolesterol.
Biasanya, lemak jenuh dikaitkan dengan produk hewani seperti mentega dan lemak, sementara lemak tak jenuh berasal dari produk nabati seperti minyak zaitun, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Akan tetapi, minyak kelapa ternyata merupakan pengecualian, produk nabati dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi. Juga memiliki profil molekuler yang rumit, terdiri dari berbagai asam lemak yang memberi kontribusi berbeda terhadap kolesterol darah.
Untuk mengurangi risiko penyakit jantung karena kolesterol tinggi, konsumsi lemak jenuh harus ditekan seminimal mungkin.
Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar serta hindari konsumsi makanan olahan. Pilihlah minyak sayuran untuk mengolah makanan, dan manfaatkan minyak kelapa untuk bahan kosmetik, misalnya sebagai pelembut rambut atau pelembab kulit kering.
Berita ini telah tayang di Beritagar.id, Selasa 20 Juni 2017 dengan judul Mengapa Anda harus setop konsumsi minyak kelapa