TitikNOL - Jika Anda dan pasangan menginginkan hubungan yang lebih baik dan menurunkan tingkat stres dalam waktu bersamaan, ini dia solusi mudahnya: pijat.
Sebelumnya, pijat memang sudah terbukti secara ilmiah sebagai salah satu penawar stres. Namun kini, para psikolog meyakini bahwa pijat adalah kunci bagi kesejahteraan Anda dan pasangan.
"Keuntungan dari dipijat oleh terapis profesional sudah terbukti. Namun riset ini menunjukkan betapa hasil yang sama juga bisa diperoleh bersama pasangan, hanya dengan sedikit latihan dan pengalaman," ujar Naruse, kepala riset.
Riset terbaru dari Sayuri Naruse dan Dr Mark Moss dari Northumbria University menemukan bahwa kesejahteraan fisik dan emosional seseorang meningkat saat ia--yang bukan pemijat profesional--memijat pasangannya.
Para periset, yang mempertunjukkan temuan mereka pada pertemuan tahunan British Psychological Society di Brighton, Inggris, melakukan pengamatan terhadap 38 partisipan--19 pasangan. Kesemuanya mengikuti kursus pijat yang berlangsung selama tiga pekan.
Kita sebaiknya tidak menganggap remeh kekuatan sentuhan.
Sayuri Naruse
Selama kursus, ke-19 pasangan ini belajar teknik pijat sederhana yang meliputi pijat kepala, pundak, tangan, dan punggung. Masing-masing pasangan saling memijat sekitar 15 menit, sekitar tiga kali dalam sepekan, selama tiga pekan.
Perlu diketahui aktivitas pijat-memijat ini dilakukan dengan pakaian lengkap, dan tanpa menggunakan minyak pijat tertentu. Ada tiga pasangan homoseksual, dan 16 lainnya heteroseksual.
Selama masa itu, kesejahteraan mereka dinilai lewat kuesioner, sebelum dan sesudah sesi pijat. Caranya dengan menjawab pertanyaan yang topiknya mencakup kesejahteraan fisik dan mental, stres, cara mengatasinya, juga kepuasan dalam menjalani hubungan.
Hasilnya, baik itu kesejahteraan pasangan, rasa stres, dan cara mereka menghadapi masalah, semuanya meningkat 12 persen. Ini dipengaruhi oleh efek dari kursus pijat. Bahkan tiga pekan setelah kursus pijat selesai, dan para pasangan itu kembali mengisi kuesioner, dampak positif dari berbagai aspek hubungan itu tidak mengalami penurunan yang signifikan.
Malah yang mengagetkan, tingkat kepuasan para pasangan yang saling memijat ini ada pada level yang sama. Baik itu saat mereka dipijat, maupun saat mereka yang memberi pijatan.
Tak heran jika 91 persen pasangan menyatakan mereka akan merekomendasikan teman-temannya untuk ikut gerakan saling memijat. Demikian dilansir Science Daily.
"Data penelitian kami juga menunjukkan bahwa efek positif dari kursus pijat singkat dapat bertahan lama, seperti terlihat pada 74 persen sampel penelitian yang terus mempraktikkan aksi saling pijat setelah kursus berakhir," papar Naruse.
Menurut Naruse, memijat pasangan bukan hanya intervensi yang dapat menyegarkan hubungan, namun juga bisa membuat Anda dan pasangan lebih berhemat. Ya, Naruse benar.
Sekali panggil layanan pijat ke rumah saja, Anda harus membayar minimal sekitar Rp100 ribu per jam. Biaya ini tentu lebih mahal jika Anda pergi ke spa yang ongkos pijatnya bisa mencapai ratusan ribu Rupiah. Kalau saling pijat dengan pasangan, bukan hanya gratis, tapi juga hemat, dan lagi, stres juga berkurang.
Lebih lanjut lagi Naruse mengandaikan pijat layaknya memasak. Siapa saja bisa melakukannya, namun tidak semua bisa memasak makanan yang enak, tanpa sedikit pengalaman dan panjang sabar.
Kata Naruse, "Kita sebaiknya tidak menganggap remeh kekuatan sentuhan."
Berita ini telah tayang di Beritagar.id, Rabu 10 Mei 2017 dengan judul Melawan stres dengan saling memijat