TitikNOL - Para penggemar novel Harry Potter mungkin hampir putus asa menunggu kisah tersebut untuk diterbitkan kembali. Pasalnya, sang penulis JK Rowling lebih memilih untuk mengadaptasi imajinasinya tentang dunia sihir ke ranah seni pementasan.
Namun, sepertinya Rowling telah mendapat 'wangsit' dari para penyihir di Hogwarts. Pada musim panas mendatang, wanita berusia 50 tahun itu akan merilis novel ke-delapan Harry Potter yang diberi tajuk Harry Potter and the Cursed Child.
Sebelum dirilis dalam bentuk novel, kisah terbaru Harry Potter itu hanya akan dipentaskan dalam pertunjukan seni oleh Jack Thorne dan John Tiffany.
Pengumuman besar ini datang pada Rabu (10/2), ketika situs Pottermore mengumumkan bahwa Harry Potter and the Cursed Child akan dicetak menjadi sebuah novel, setelah pertunjukan teaternya dilaksanakan di London, Inggris, pada 31 Juli mendatang.
"Kami sangat senang dapat mengumumkan peluncuran buku terbaru dari Rowling!" bunyi pengumuman diPottermore.
Menurut Pottermore, Harry Potter and the Cursed Child akan berkisah mengenai kondisi sekolah penyihir Hogwarts setelah adanya peperangan besar di cerita sebelumnya, Harry Potter and the Deathly Hallows.
Belum lama ini, Jim Kay, selaku ilustrator asal Inggris, menggarap sebuah buku yang berisikan gambar-gambar karakter dan juga tempat-tempat di dunia sihir Harry Potter.
Diakui Kay, ia sangat gugup saat ditawari proyek itu. Saking gugupnya, ia sampai susah tidur selama berbulan-bulan. Setiap kali hendak menorehkan pena, ia gemetar.
"Anda tidak ingin dikenal sebagai orang yang mengacaukan kisah anak-anak paling populer dalam sejarah," tutur Kay saat diwawancara Telegraph.
Tapi Kay memutuskan tak mau terlalu memikirkan pendapat orang lain. Jika begitu, ia takkan bisa bekerja.
"Saya hanya berpikir, 'bagaimana saya bisa menyenangkan penulisnya?'. Itulah yang bisa Anda lakukan, menyenangkan penulis dan diri sendiri. Jika orang lain menyukainya, itu bonus," ujar Kay.
Sumber: www.cnnindonesia.com