TANGERANG, TitikNOL – Kemunculan narkoba baru bernama Flakka di Indonesia, patut diwaspadai. Narkoba jenis ini kini masuk dalam kategori narkoba paling berbahaya, karena dapat menyebabkan penggunanya dalam fase ilusi akut.
Dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang AKBP Akhmad, Flakka awalnya diproduksi sebagai obat sintetis pada 2012. Namun obat ini kemudian dilarang penggunaannya, karena para dokter menemukan zat yang sangat berbahaya pada obat ini yang dapat menyebabkan penggunanya berada dalam fase ilusi akut.
Para dokter akhirnya meningkatkan level yang sebelumnya terkategori obat sintetis ini menjadi Narkoba paling berbahaya. Flakka sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti seorang wanita cantik (la flaca). Flakka mengandung senyawa kimia yang disebut MDPV, bahan utama pembuat bath salts atau garam mandi.
"Senyawa kimia ini menstimulasi bagian otak yang mengatur mood, hormon dopamin dan serotonin yang merangsang pemakainya merasa lebih kuat, tidak takut, hilang rasa malu dan menjadi gila. Efek ini akan membanjiri otak dan methamphetamine memiliki cara kerja yang sama di otak," ujar Akhmad melalui rilisnya kepada TitikNOL, Minggu (28/5/2017)
Lanjut Akhmad, senyawa kimia pada flakka meninggalkan efek yang lebih tahan lama. Tidak hanya itu, efek Flakka pun bisa permanen di otak dan dapat menghancurkan otak.
"Meski efek seperti sakau yang ditimbulkan flakka hanya berlangsung beberapa jam, namun hal tersebut bisa terjadi secara permanen pada otak. Tidak hanya tinggal di otak, obat ini juga dapat menghancurkan otak. Flakka akan berkeliaran di otak lebih lama dari kokain," tukasnya.
Akhmad menyebut, beberapa pengamat mengatakan jika negara negara di Asia adalah pasar yang potensial terhadap peredaran narkoba ini termasuk Indonesia. Data dari United Nation Office on Drugs and Crime (UNDOG), narkoba ditemukan dikonsumsi pada 70 negara di dunia dengan sekitar 251 merupakan NPS, 43 jenis di antaranya beredar di Indonesia dan hanya 18 jenisnya yang sudah bisa dideteksi.
"Bayangkan hampir 50 persen dari jenis maupun NPS Narkoba ada di Indonesia," pungkasnya. (Gun/red)