CILEGON, TitikNOL - Premanisme kembali terjadi di lokasi gusuran Cikuasa Pantai, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon. Seorang Lurah berinisial S dilaporkan warga korban gusuran ke Polda Banten, Jumat (26/8/2016)
S dituding telah melakukan intimidasi terhadap sejumlah warga korban lantaran enggan hengkang dari lokasi gusuran. Agus Rudi (40), saksi mata, mengatakan jika S mencabut golok dan memukul seng.
"Dia hantamkan golok ke seng, suaranya keras. Kami jadi ketakutan melihat aksi preman pak lurah," katanya.
Dari keterangan Agus, ini bermula ketika Pemkot Cilegon bersama Kodim 0623 Cilegon membersihkan puing-puing bangunan liar. Disela-sela kegiatan, Camat Grogol Hudri Hasun memantau situasi.
Saat itu, Hudri didatangi warga korban, salah satunya Agus. Ia meminta Pemkot tidak menertibkan reruntuhan bangunan.
"Saya bilang ke Pak Camat, saya ini sewa ke PT KAI. Pajaknya pun sudah diperpanjang dari April lalu. Makanya saya minta jangan dibersihkan puing-puing bangunan saya," kata pria yang membuka bengkel motor di tempat itu.
Sekilas, obrolan antara Agus dan Hudri seperti sedang adu debat. Saat itulah datang Lurah S, ia mencabut golok kemudian memukul seng menggunakan golok tersebut.
"Pak Lurah hantamkan golok ke seng. Dia bentak saya, punya izin atau tidak. Saya bilang ada, dari PT KAI. Lalu dia acung-acungkan golok kepada saya," aku Agus.
Kuasa hukum warga gusuran, Silvi S Haiz, menyayangkan insiden tersebut.
"Ini premanisme, saya akan laporkan ke Polda Banten. Sekarang kami sedang ambil alat bukti dulu, goloknya Pak Lurah," katanya.
Sementara itu, Camat Grogol Hudri Hasun, enggan berkomentar. Ia mengaku tidak melihat aksi sang lurah.
"Dia mukul di belakang saya, hanya terdengar suara keras saja. Tapi pukul pakai apa dan yang dipukul apa, saya tidak tahu," akunya. (quy)