TitikNOL - Misi tim nasional Indonesia di kandang pada leg pertama final AFF Suzuki Cup 2016 diselesaikan dengan kemenangan. Stadion Pakansari masih angker sebagaimana tim superior seperti Thailand dapat diatasi dengan skor akhir, 2-1.
Meski sudah mengunci kemenangan pada leg pertama, sangat realistis mengatakan bahwa timnas Indonesia belum aman untuk menasbihkan diri sebagai juara. Karena Thailand akan didukung sekitar 50ribu suporter di Stadion Rajamangala.
Belajar dari semi-final leg kedua kontra Vietnam di Stadion My Dinh, timnas Indonesia dibuat Vietnam kesulitan meski unggul jumlah pemain. Laga diselesaikan dengan perpanjangan waktu, yang untungnya berakhir imbang, 2-2.
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl tak mau buru-buru yakin bahwa titel AFF Suzuki Cup edisi ke-20 sudah pasti jadi milik tim Merah-Putih Modal kemenangan pada leg pertama melambungkan kepercayaan diri pemain, namun hal itu tak cukup.
"Kami masih jauh, kami ke leg kedua dan jika kami kalah 1-0 saja kami gagal. Kami percaya diri tentu saja, tapi percaya diri tak cukup untuk itu. Yang terpenting adalah kami menemukan cara yang tepat untuk mengatasi situasi nanti," beber Riedl.
Pemain sayap timnas Indonesia Andik Vermansah sudah pasti absen karena cedera ligamen yang didapat dari leg pertama. Pemain kelahiran Jember itu harus menepi tiga sampai enam pekan, namun Riedl tak mau pusing soal hal tersebut.
Gaya main serangan balik timnas Indonesia yang dikenal mematikan diakui Riedl sebagai pilihan bijak ketika melawan tim dengan serangan apik macam Thailand. Tapi juru taktik asal Austria itu menampik bahwa timnas Indonesia akan bermain defensif.
"Thailand bermain menyerang melawan kami, bahkan nanti mereka akan lebih ofensif. Tapi, kami juga melayani mereka dengan serangan balik yang bagus. Jadi, kami akan meladeni serangan Thailand dengan gaya menyerang kami," tegas dia.
Dari kubu tim Gajah Perang , pelatih Kiatisuk Senamuang nampaknya sudah sedikit melupakan kekalahan pada leg pertama. Status tuan rumah dan punya modal tabungan gol tandang jadi hal yang jelas menguntungkan Thailand.
"Kami mampu mengatasi tekanan yang ada pada pemain. Kami harus melupakan yang sudah berlalu dan saat ini target kami adalah menang. Kami ingin juara," ungkap Zico, panggilan akrab Kiatisuk.
Status tim favorit juara tak memastikan bahwa Thailand tanpa kelemahan, dan kelemahan Thailand sudah mulai tercium oleh timnas Indonesia yang jadi satu-satunya tim yang bisa membobol gawang mereka pada turnamen ini.
Lini belakang tim empat kali juara AFF Suzuki Cup ini mungkin melemah seiring tak fitnya bek termahal Thailand saat ini, Tanaboon Kesarat. Pemain yang memegang rekor transfer 1 juta poundsterling ini mendapat cedera di pertengahan turnamen.
Untuk lini serang, seluruh pemain Thailand sedang dalam kondisi terbaik. Striker Teerasil Dangda yang saat ini terdepan untuk menjadi topskorer turnamen siap dimainkan dan bisa kembali jadi ancaman untuk gawang timnas Indonesia.
Tinggal satu langkah lagi timnas Indonesia memastikan diri sebagai jawara Asia Tenggara, namun satu langkah itu terasa amatlah jauh sehingga fokus jadi hal paling penting saat ini.
Berbekal segala masalah jelang turnamen, Riedl yang awalnya tak mau berangan-angan terlalu tinggi kini sudah kepalang tanggung ingin menciptakan sejarah. Semangat juang tetap jadi hal paling penting untuk dijaga dan seluruh awak timnas Indonesia memastikan siap untuk hal itu.
Prakiraan Susunan Pemain
Thailand : Kawin Thamsatchanan; Tristan Do, Adison Promrak, Pratum Chuthong, Teerathon Bunmathan; Sarawit Masuk, Pokklaw A-Nan, Sarach Yooyen, Kroekrit Thaweekarn; Chanathip Songkrasin; Teerasil Dangda.
Indonesia : Kurnia Meiga; Benny Wahyudi, Fachruddin Wahyudi, Hansamu Yama, Abduh Lestaluhu; Manahati Lestusen, Bayu Pradana; Bayu Gatra, Stefano Lilipaly, Rizky Rizaldi Pora; Boaz Solossa.
Sumber: www.goal.com