SERANG, TitikNOL - Upah minimum sektoral kabupaten/kota (UMSK) di Banten hingga kini masih menuai perselisihan di kubu buruh, pengusaha dan pemerintah. Khususnya terjadi pada empat wilayah.
Buruh berharap usai penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2025 yang disahkan pada akhir tahun lalu, pemerintah bisa menteapkan UMSK sesuai aspirasi mereka sebelumnya kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten.
Yaitu besaran UMSK terdiri dari berbagai sektor seluas-luasnya, dengan memperhatikan angka standar kebutuhan hidup layak. Mengingat UMSK ditetapkan untuk memberikan perlindungan tambagan bagi pekerja di sektor tertentu yang memiliki risiko keselamaran tinggi, contohnya perusahaan padat karya.
Penjabat (PJ) Gubernur Banten, A Damenta, menanggapi persoalan di atas dengan menggelar audiensi bersama perwakilan buruh, Sabtu, (11/01/2025). Dia mengungkapkan, ada perbedaan pendapat yang harus diselesikan dalam penetapan UMSK di beberapa kabupaten/kota.
“Tadi kita menerima audiensi dengan rekan-rekan buruh. Ada beberapa hal yang disampaikan. Di antaranya menindaklanjuti audiensi pertama terkait UMSK yang masih ada beberapa hal perselisihan. Itu ada di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang dan Kabupaten Tangerang,” kata A Damenta.
Dalam menindaklanjuti audiensi itu, A. Damenta akan mengundang pemerintah Kabupaten/Kota terkait untuk membahas hal tersebut. Sehingga dapat memberikan solusi mengenai permasalahan yang disampaikan serikat pekerja.
“Ini akan kita bicarakan kembali dengan Bupati dan Wali Kota. Kami mengagendakan pertemuan itu pada Rabu (15/1). Kita undang para pihak termasuk Bupati dan Wali Kota. Kita bermusyawarah termasuk dari APINDO (asosiasi pengusaha) untuk mendapatkan hasil yang diharapkan bersama. Kami harap kawan-kawan KSPI bekerja seperti biasa dan percayakan kepada kami untuk dimusyawarahkan dengan sebaik mungkin,” sambungnya
Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Banten Intan Indria Dewi, memyambangi kantor Gubernur untuk menindaklanjuti persoalan UMSK yang mereka laporkan sebelumnya hadir dalam audiensi kali ini mengucap syukir atas response pemprov.
“Ini merupakan sebuah apresiasi dan kami menghargai ini bahwa ada respon cepat dan tanggap dari Pemprov Banten terkait dengan Kabupaten/Kota yang belum menetapkan. Maka harapannya kedepan, tentunya sinergitas dan membangun kondusifitas ini dapat dilakukan,” katanya. (RZ/TN)
 Adde Rosi Buka Workshop Pendidikan Penguatan Literasi dan STEM di Lebak
Adde Rosi Buka Workshop Pendidikan Penguatan Literasi dan STEM di Lebak Mengaku bos mafia seorang Ayah Cabuli Anak Tiri sampai 20 kali
Mengaku bos mafia seorang Ayah Cabuli Anak Tiri sampai 20 kali Gubernur Andra Soni: Keakraban Antar Forkopimda Perkuat Solidaritas dan Koordinasi
Gubernur Andra Soni: Keakraban Antar Forkopimda Perkuat Solidaritas dan Koordinasi Hadiri Haul Hj Siti Rubaiah, Wagub Dimyati: Bentuk Cinta dan Penghormatan Orang Tua
Hadiri Haul Hj Siti Rubaiah, Wagub Dimyati: Bentuk Cinta dan Penghormatan Orang Tua Uji Kompetensi Balawista Level 4: Wujudkan SDM Penyelamat Wisata Tangguh dan Profesional
Uji Kompetensi Balawista Level 4: Wujudkan SDM Penyelamat Wisata Tangguh dan Profesional Wagub Dimyati Tegaskan UIN Banten Institusi Strategis dalam Perumusan Kebijakan Pembangunan
Wagub Dimyati Tegaskan UIN Banten Institusi Strategis dalam Perumusan Kebijakan Pembangunan  Gubernur Banten Andra Soni Optimistis Program MBG Tingkatkan Prestasi Siswa
Gubernur Banten Andra Soni Optimistis Program MBG Tingkatkan Prestasi Siswa TP PKK Provinsi Banten Berperan Bangun Desa Menjadi Mandiri
TP PKK Provinsi Banten Berperan Bangun Desa Menjadi Mandiri Wujudkan Generasi Sehat, Adde Rosi Bersama Kemenpora Gelar Fun Walk di Lebak
Wujudkan Generasi Sehat, Adde Rosi Bersama Kemenpora Gelar Fun Walk di Lebak Keseruan Fun Run Tutup Rangkaian Semarak Hari Sumpah Pemuda Kota Serang
Keseruan Fun Run Tutup Rangkaian Semarak Hari Sumpah Pemuda Kota Serang