Kamis, 24 Oktober 2024

Alot, Rapat Disdagperinkop Bareng Pedagang Tentukan Harga Sembako

Sejumlah pedagang saat menggelar rapat dengan Disdagperinkop KotaSerang. (Foto:TitikNOL)
Sejumlah pedagang saat menggelar rapat dengan Disdagperinkop KotaSerang. (Foto:TitikNOL)

SERANG, TitikNOL Memasuki bulan suci Ramadan, harga kebutuhan pokok 'melambung'. Kondisi ini, cukup membuat Disdagperinkop Kota Serang kewalahan. Oleh sebab itu Disdagperinkop menggelar rapat dan memanggil sejumlah pedagang kebutuhan pokok Kota Serang, Jumat (3/6/2016). Hal ini dilakukan demi menemukan harga yang sesuai pada saat bulan suci Ramadan nanti.

Pantauan di lokasi, rapat tidak berjalan sesuai rencana karena hanya beberapa pedagang saja yang datang yakni perwakilan pedagang sembako dan pedagang daging. Rapat juga berlangsung alot karena pihak Disperindakop dan Pedagang kerap bersitegang. Hingga akhir acara, kedua belah pihak belum juga bisa menemukan solusi penurunan harga. Bahkan, para pedagang mengaku bahwa dalam bulan Ramadan nanti bisa saja harga sembako mengalami kenaikan lagi.

“Kita tidak bisa menentukan berapa harga ideal untuk barang-barang sembako dan daging sapi. Soalnya kita saja sudah mengeluarkan modal sebesar Rp97 ribu untuk per kilonya. Makanya kita menganggap Pemerintah Kota (Pemkot) Serang belum siap karena tidak melakukan tekanan terhadap vetroter (Pengusaha Pengelola Daging) supaya harganya dimurahkan dan kita pun bisa menjual di pasaran seharga Rp100 ribu sampai Rp80 ribu,” papar salah seorang pedagang Pasar Induk Rau (PIR), Alvian.

Di sisi lain, pendapat serupa dikemukakan Mananger PT Pesona Banten Persada, Khairuz Zaman. Dia menilai seharusnya Pemerintah tidak hanya selalu menekan pedagang karena pedagang berjualan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harga semestinya.

“Mereka semua disuruh jual murah, mana bakal mau? Soalnya akan rugi karena dari distributornya saja harganya terus melonjak. Kalau mau mah tekan tuh vetroter dan distributor sembakonya! Baru harga-harga bisa menjadi stabil pada bulan suci Ramadan,” cetus Khairuz.

Terpisah, Kepala UPT Pasar Disdagperinkop Kota Serang, Sugiri kepada awak media menyampaikan harapannya agar para pedagang tidak menaikkan harga terlalu tinggi. “Setidaknya saya berharap, para pedagang tidak terlalu mengambil keuntungan banyak. Kalau bisa mah Rp100 perak saja, jangan sampai Rp10 ribu,” katanya.

Saat ini harga kebutuhan pokok seperti telur yang tadinya per kilo Rp20 ribu naik menjadi Rp22 ribu. Sementara gula pasir per kilonya seharga Rp12 ribu meningkat jadi Rp15 ribu. Begitu pula dengan daging sapi yang sebelumnya seharga Rp100 ribu naik menjadi Rp120 ribu per kilo. (Herlin/red)

Komentar