SERANG, TitikNOL - Perempuan masa kini tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Di era modernisasi saat ini kaum hawa sudah menjelma menjadi pribadi tangguh dan berkembang untuk menghadapi tantangan zaman.
Perempuan kini sudah bisa disejajarkan dengan laki-laki.
Adalah Raden Ajeng Kartini, pelopor emansipasi wanita di negeri ini yang membangkitkan semangat kaum yang kala itu termarginalkan untuk mendapatkan hak-hanya. Dengan semangat yang kuat Kartini memudarkan adat istiadat masa lalu, seperti halnya wanita hanya diperbolehkan beraktivitas di rumah, di dapur dan melayani suaminya, atau bisa disebut "dipingit".
Semangat dan perjuangan Kartini itu yang kemudian menginspirasi jutaan wanita Indonesia, pun begitu dirasakan Hj. Dewi Indriati, istri Gubernur Banten Rano Karno.
Kartini benar-benar mengubah mindset wanita yang terkungkung di masa lalu. Hari Kartini dimaknainya sebagai momentum perempuan untuk terus mencari ilmu sehingga dapat mengaktualisasikan diri.
"Wah, luar biasa, Kartini adalah orang memacu saya, memotivasi saya sampai saya seperti sekarang ini. Banyak sekali nilai- nilai yang bisa diambil, bagaimana ia memperjuangkan hak-hak wanita, emansipasi, pendidikan, itu sejak usia muda, itulah yang menginspirasi saya. Saya ingin ikut berjuang memberikan motivasi masyarakat Banten untuk lebih maju lagi,” kata Ketua TP PKK Provinsi Banten ini, ditemui Rabu (20/4/2016).
Menurutnya, perjuangan Kartini itu harus terus dilanjutkan oleh para kaum hawa di negeri ini. Salah satunya dengan cara menuntut ilmu dan membuka wawasan seluas-luasnya.
Ia juga berpendapat, emansipasi wanita di era sekarang ini sudah sudah cukup baik, bahkan banyak kemajuan. Terbukti, sebagian kepala daerah di Banten adalah perempuan, yaitu Bupati Serang (Tatu Chasanah), Bupati Pandeglang (Irna Narulita), Bupati Lebak (Iti Oktivia Jayabaya) dan Walikota Tangsel (Airin Rachmi Diany). Belum lagi pimpinan DPRD Banten yang dijabat tiga srikandi, yaitu Nuraeni, Muflikhah dan Adde Rossi Khoerunnisa.
"Perempuan Banten tetap semangat. Buka lebar-lebar hati dan pikirannya untuk tetap mencari ilmu, aktualisaiskan diri untuk menjadi yang terbaik. Namun, tetap tak melupakan kodrat sebagai perempuan,” ujarnya. (Kuk/red)