SERANG, TitikNOL - Pemerintah Pusat menargetkan pembelajaran tatap muka di sekolah akan dibuka pada bulan Juli 2021, setalah para guru dilakukan vaksinasi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, pada dasarnya daerah akan mengikuti kebijkan yang ditentukan Pemerintah Pusat.
Menurutnya, kesiapan belajar tatap muka di sekolah yang menjadi kewenanangan Pemprov Banten sudah 70 persen. Artinya, fasilitas protokol kesehatan telah menunjang, seperti tempat cuci tangan dan bangku belajar siswa yang berjarak.
“Kalau bicara kesiapan suatu saat sekolah itu dibuka pembelajaran tatap muka, maka sekolah sesungguhnya sudah siap. Meskipun mungkin kesiapannya baru antara 65 sampai 70 persen. Apanya yang siap? Ya prokes, menyiapkan air cuci tangan mengalir, mengatur tempat jarak tempat belajar, itu disiapkan,†katanya saat dihubungi TitikNOL, Sabtu (27/2/2021).
Meski demikian, belajar tatap muka belum digelar lantaran belum mendapatkan persetujuan dari Ketua Satgas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Banten atau Gubernur Banten Wahidin Halim.
“Cuma memang karena belum ada rekomendasi belajar tatap muka secara keseluruhan di Banten ini, maka meskipun mereka (sekolah) telah menyiapkan itu belum bisa dilaksanakan,†ungkapnya.
Ia menerangkan, persetujuan belum keluar karena mempertimbangkan kondisi Banten yang masih tinggi kasus penyebaran Covid-19. Jika kasus warga positif sudah mereda, pihaknya yakin tidak ada alasan Gubernur Banten merekomendasikan belajar di sekolah digelar dengan penerapan prokes ketat.
“Namun tetap pada akhirnya nanti, kami harus meminta prsetujuan Ketua Satgas Covid-19, iya (Gubernur Banten). Ini terkait dengan kasus yang terjadi di Banten. Kalau nanti sudah melandai, mereda, ya kita tidak ada alasan juga untuk tidak membuka sekolah. Tapi kalau kasusnya masih sangat tinggi, terus Satgas belum merekomendasikan kita tetap mengikuti,†terangnya.
Jika sekolah dibuka nanti, Tabrani menegaskan tidak ada paksaan bagi orangtua dalam memberikan izin pada murid untuk mengikuti belajar tatap muka. Tetapi, siswa wajib mengikuti pembelajaran melalui daring.
“Berbicara teknis siap. Tetapi karena kasusnya masih tinggi, jadi Satgas belum merekomendasikan untuk belajar tatap muka karena khawatir. Yang perlu dicatat bahwa pernyataan Pak Mentri itu meskipun Juli dibuka, orangtua boleh menyatakan keberatan kalau memang masih khawatir,†tegasnya. (SON/TN1)