Jum`at, 22 November 2024

Pemprov Banten Hati-hati Soal Pemberlakuan Sekolah Tatap Muka

Gubernur Banten, Wahidin Halim. (Foto: TitikNOL)
Gubernur Banten, Wahidin Halim. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang melakukan uji sampling kesiapan sekolah untuk menggelar metode pembelajaran tatap muka. Hal itu dilakukan untuk menjamin keselamatan murid.

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, sekolah yang menjadi kewenangan provinsi (tingkat SMA/SMK) akan dibuka dengan penuh kehati-hatian. Rencana itu digagas setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem, membolehkan daerah membuka sekolah pada Januari 2021.

"Sekolah kami buka tapi penuh kehati-hatian. Jangan sampai nanti ada korban," katanya kepada awak media kemarin.

Ia menyebutkan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten saat ini sedang melakukan sampling kepada tiap sekolah yang ada di kota maupun daerah. Kegiatan swab atau rapid test dilakukan untuk memetakan penyebaran Covid-19.

"Dindik yang sampling, supaya sekolah yang jadi kewenangan provinsi agar bisa diswab atau dirapid. Jadi yang tinggal di kota misalnya, hasil samplingnya bagaimana, hasil rapid test, swabnya. Sekolah di daerah juga, kami ingin melihat tren maupun indikator dari masing-masing daerah. Setelah itu baru lakukan tracing," ujarnya.

"Tapi sekolah yang di kota berapa persen yang kena, dari salah seorang yang diswab. Ini penting, ketika membuka sekolah Januari, ada nggak pengaruhnya, ada nggak terpapar," paparnya.

Ia menjelaskan, uji sampling sebagai syarat dasar untuk menggelar kegiatan belajar pola tatap sesuai standar departemen kesehatan. Jadi jangan sampai, keputusan yang diambil dapat menibulkan efek resiko yang lebih berat.

"Ini masih menunggu survey dari Dindik. Setelah itu dirapatkan di gugus tugas atau satgas, lalu nanti disampaikan ke publik dan orangtua apakah mereka menyetujui buka tatap muka dengan pertimbangan," terangnya.

Kemudian, uji sampling itu akan dirapatkan bersama satgas penanganan Covid-19 Provinsi Banten. Pada saat pelaksanaan, orangtua bisa mengawasi kegiatan belajar tatap muka. Jika ragu atas keselamatan anaknya (murid), maka orangtua bisa memilih cara belajar daring.

"Misalnya tatap muka untuk berapa murid atau seluruh murid tatap muka dengan pengawasan orangtua dan sebagainya. Ini langkah-langkah yang baru dilakukan," tukasnya. (Son/TN1)

Komentar