Jum`at, 22 November 2024

Menteri KKP Cek Alat Smart Fishing di Cikande untuk Program Bantu Nelayan

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo saat mendatangi PT. Unggul Cipta Teknologi (UCT) di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang. (Foto: TitikNOL)
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo saat mendatangi PT. Unggul Cipta Teknologi (UCT) di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Edhy Prabowo, mendatangi PT. Unggul Cipta Teknologi (UCT) di kawasan Modern Cikande, Kabupaten Serang, Kamis (25/6/2020).

Kedatangan Menteri untuk melihat langsung pengembangan teknologi smart fisihing, yang nantinya akan digunakan untuk program bantuan para nelayan.

Edhy mengaku akan terus berupaya mensejahterakan nelayan dengan meningkatkan tangkapan ikan.

Salah satunya dengan memberikan teknologi alat bantu tangkap canggih.

Teknologi tersebut dinamakan Vassel Multi Aid (VMA) yang memiliki 10 fitur lengkap seperti untuk mengetahui area potensi ikan, keselamatan, navigasi laut, info cuaca, kompas, logbook, kirim pesan, online tracking, laporan kedatangan dan keberangkatan kapal dan CCTV Online.

"Dengan alat smart fishing ini diharapkan pendapatan nelayan akan kita tingkatkan. Yang terpenting keselamatan jiwa dan raganya terjamin," kata Edhy usai kunjungannya.

Ia menjelaskan, dengan alat pintar ini para nelayan nantinya dapat mengetahui lokasi-lokasi atau keberadaan kumpulan yang berpotensi banyak ikan. Sehingga, para nelayan dimudahkan dalam rencana operasional.

"Selama ini masih banyak nelayan kita melaut belum ada jaminan keamanan. Yang pasti tentang bagaimana perolehan ikannya begaiamana keamanan di laut menjadi PR (pekerjaan rumah) kami," jelasnya.

Edhy menambahkan, satu unit VMA smart fishing dihargai Rp18 juta per unitnya. Harga tersebut dianggap lebih terjangkau, apalagi alat tersebut berbasis di dalam negeri hasil kerjasama PT. UCT dengan Balai Besar Penangkapan Ikan Dirjen Perikanan Tangkap KKP.

"Jelas nelayan tak perlu beli. Nanti kami akan beli, kami akan bagikan ke nelayan. Dengan anggaran terbatas akan kami optimalkan, jika alat ini terbukti mensejahterakan nelayan, anggaran pasti akan ditambah oleh Pak Presiden," tegasnya.

Sementara itu, R&D Manajer PT. UCT Rudy Sahala mengatakan, Vassel Multi Aid memiliki banyak keunggulan seperti harga terjangkau, fitur lengkap dan mudah dioprasikan oleh para nelayan.

Di antaranya, manfaat VMA bagi KKP dapat mengetahui data tangkapan ikan secara realtime, informasi jumlah kapal per wilayah dan informasi SOS. Sedangkan bagi syahbandar, alat tersebut dapat mengetahui aktifitas kapal, izin kapal secara realtime, online CCTV pada tower dan juga dapat mengetahui keselamatan.

"Produksi dalam sebulan 1.000 unit, memang target kami untuk kapal 30 GT, dengan akurasi alat untuk mendeteksi potensi ikan sangat akurat. Apalagi alat ini lebih murah dan mudah dioperasikan," tegasnya.

"Nelayan bisa mengetahui info cuaca, navigasi laut, bisa dijadikan alat komunikasi, keselamatan terjamin dan pastinya area poteni ikan yang ddicarai dapat diketahui," tukasnya. (Gat/TN1)

Komentar