CILEGON, TitikNOL - Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menargetkan perbaikan Jalan Lingkar Selatan (JLS) akan rampung 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023.
Perbaikan JLS perlu dipercepat mengingat jalan tersebut menjadi salah satu jalur yang akan digunakan para pemudik lebaran menuju Pelabuhan Pelindo, Ciwandan.
Diketahui, pada mudik Lebaran tahun ini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berkoordinasi dengan Korlantas Polri dan Pemkot Cilegon telah menetapkan dua pelabuhan di Cilegon, yakni Pelabuhan Merak dan Pelindo sebagai pelabuhan yang akan digunakan untuk angkutan penyeberangan menuju Sumatera.
Hal itu diputuskan berdasarkan hasil riset Kementerian Perhubungan yang menunjukan bahwa pemudik Lebaran tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan hingga 123 juta orang.
"Jalan ini (JLS-red) harus selesai paling cepat 10 hari sebelum Lebaran, dan paling lambat 7 hari sebelum Lebaran," ungkap Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian kepada wartawan usai meninjau perbaikan JLS, Sabtu (1/4/2023) kemarin sore.
Menurut Helldy, sejatinya perbaikan JLS secara menyeluruh telah direncanakan oleh pihaknya menggunakan anggaran yang akan dikucurkan oleh pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten.
Lantaran pelaksanaannya pada Mei 2023 mendatang, maka Pemkot Cilegon menggandeng industri yang tergabung dalam Forum Industri Peduli JLS untuk sementara menambal jalan yang berlubang terlebih dahulu demi kenyamanan para pemudik.
"Kami sudah melakukan beberapa rapat melalui BPJN, kita dapat dana Inpres kurang lebih Rp127 miliar, itu baru terealisasikan di bulan Mei. Maka sehubungan dengan hal tersebut, karena memang anggaran Pemkot Cilegon juga tidak maksimal, kami berupaya untuk menutupi semua lubang yang ada maka kami mengundang industri yaitu Forum Industri Peduli JLS dan semuanya itu harus tidak ada jalan berlubang," kata politisi Gerindra itu.
Perbaikan JLS bersama para industri tersebut, lanjut Helldy, tidak hanya menambal jalan yang berlubang saja, melainkan juga meliputi perbaikan jembatan yang rawan menyebabkan kecelakaan di sepanjang jalan tersebut.
"Sekarang total jembatan 8 titik. 4 titik sudah baik dan 4 lagi sekarang akan dipoles, pengaspalan, dan lainnya. Intinya adalah tidak boleh ada yang berlubang agar supaya orang-orang yang pulang kampung itu lebih mudah," jelasnya.
Sementara itu, Bendahara Forum Industri Peduli JLS M. Chanief Yuniatmoko menyampaikan sejauh ini sudah ada tiga perusahaan yang berpartisipasi mengumpulkan dana perbaikan JLS.
"Sejauh ini dana sudah terkumpul Rp290 juta. Sekarang baru tiga industri, tapi yang komitmen sudah ada beberapa, tapi mungkin realisasinya baru minggu depan," tuturnya.
Chanief mengungkapkan bahwa Forum Industri Peduli JLS menargetkan Rp2,5 miliar dari seluruh industri yang tergabung untuk perbaikan JLS. Adapun masih absennya sejumlah industri dalam pengumpulan dana, menurutnya itu lantaran terkendala masalah administrasi saja.
"Targetnya harapannya Rp2,5 miliar karena sesuai kebutuhan. Industri yang belum kan prosedur di masing-masing perusahaan beda-beda, surat baru seminggu, ini kan non budgeting. Semua industri akan bantu, cuma masalah waktu saja. InsyaAllah minggu depan ada tambahan dana," ujarnya.
Chanief juga menuturkan bahwa selain melibatkan industri, pihaknya juga akan turut melibatkan para pengusaha galian pasir untuk perbaikan JLS yang notabene angkutannya sering melewati jalan tersebut.
"Pengusaha truk pasir juga akan diikutsertakan dalam bantuan dana juga. Sudah kirim surat seminggu yang lalu. Pengusaha truk pasir ada 25-40 yang kira-kira melintas di JLS, "pungkasnya. (Ardi/TN).