Sabtu, 23 November 2024

Belum Lama Dibangun, TPT di Jalur Nasional Bayah-Cibareno Ambrol

Seorang pengendara melintas di jalan Bayah-Cibareno, tepat di lokasi TPT yang ambrol. (Foto: TitikNOL)
Seorang pengendara melintas di jalan Bayah-Cibareno, tepat di lokasi TPT yang ambrol. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Tembok Penahan Tanah (TPT) jalan nasional jalur Bayah - Cibareno KM 35, tepatnya di Desa Cibareno, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak ambrol. Padahal, TPT tersebut belum lama dibangun.

Informasi yang diperoleh dari Sudira, salah seorang warga Kecamatan Cilograng mengatakan, kualitas pembangunan TPT yang dikerjakan oleh PT Sogisa Bangun Sejahtera itu buruk.

Menurutnya, ambrolnya TPT tersebut terjadi sekitar dua pekan lalu. Namun perbaikan belum dilakukan secara maksimal di lokasi ambrolnya TPT.

"Pembangunan TPT itu sepertinya Includ dengan pembangunan ruas nasional Bayah - Cibareno mulai dari ruas jalan Muara Binuangeun hingga ke jalan Cibareno batas Jabar. Anggarannya bersumber dari APBN 2018 sekitar Rp17,8 miliar. Pihak pelaksana proyek dalam melakukan pengerjaannya diduga asal-asalan, sehingga kualitas pembangunan tidak maksimal," ungkap Sudira, Senin (21/1/2019).

Lanjut Sudira, harusnya dalam pengerjaan proyek yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, pihak pengusaha selaku pelaksana kegiatan tersebut melakukan pengerjaan dengan baik dan bisa menjadi cermin bagi pengusaha lain untuk tidak bermain - main diwilayah anggaran kegiatan proyek.

"Saya sebagai warga Kecamatan Cilograng dan selaku pengguna jalan tersebut melihat pembangunan TPT sebelum ambrol pun sangat prihatin, karena dikerjakan diduga asal jadi. Makanya sekarang jadi ambrol," tukas Sudira.

Terpisah, Kasmedi, PPK III Penanganan Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Provinsi Banten, membenarkan ambrolnya TPT di jalur jalan nasional tersebut.

Menurutnya, kondisi longsoran yang mengakibatkan ambruknya TPT terjadi di tiga titik lokasi. Kendati demikian kata Kasmedi, pihak kontraktor siap bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan kembali.

"Kalau tidak salah longsor terjadi ditiga titik, anggarannya kecil sekitar Rp2 miliar dari tiga titik yang satu ambruk," ujarnya.

Disinggung soal pekerjaan TPT itu diduga dikerjakan asal - asalan oleh pihak kontraktor, Kasmedi pun tak menampiknya.

"Pelaksanaannya juga kurang maksimal, iyalah asal-asalan. Perengkal perengkol begitulah enggak rapih," tukasnya. (Gun/TN1)

Komentar