Minggu, 17 Agustus 2025

Diteror Ribuan Akun Tak Dikenal, Nafa Wedding Somasi Terbuka Penyebar Informasi Tidak Valid

Nafa Wedding dan kuasa hukumnya saat konferensi pers.(Foto: TitikNOL)
Nafa Wedding dan kuasa hukumnya saat konferensi pers.(Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Nafa Wedding melakukan somasi terbuka terhadap pihak-pihak yang melakukan teror melalui akun media sosial dan nomor pribadinya, buntut konflik yang viral dengan seorang pengantin di wilayah Kabupaten Serang.

Konflik tersebut terjadi akibat seorang pengantin bernama Wulan tidak puas dengan Nafa Wedding, karena dekorasi yang disewanya senilai Rp31,5 juta tidak sesuai dengan pesanan.

Peristiwa tersebut pun ramai di media sosial, hingga Elva selaku owner Nafa Wedding mendapat gunjingan netizen. Bahkan saat ini mengalami ribuan teror melalui nomor pribadi, Instagram, TikTok, dan email.

Akibatnya, Elva dan keluarganya saat ini mengalami tekanan psikologis. Terlebih dirinya sedang hamil besar.

Terlepas dari kondisi tersebut, Elva mengakui ketidakpuasan konsumennya murni kelalaian dirinya. Apalagi dirinya memahami pernikahan merupakan momen sakral.

"Saya diancam, diteror itu membuat saya tertekan. Bahkan ada yang mengancam membakar galeri. Tidak hanya (teror) melalui WhatsApp tapi email," katanya saat konferensi pers di Kota Serang, Jumat (27/6/2025).

Selama berkarier di Wedding Organizer, Elva mengklaim tidak pernah menerima dua kerjaan dalam satu hari, kecuali hanya make up dan dekorasi simpel. Hal itu dilakukan untuk menghindari masalah.

Namun pada saat menerima pesanan pakel full dari Wulan, Elva mengungkapkan mengalami kendala teknis hingga adanya miskomunikasi dengan tim dekorasinya.

Ia menceritakan mendapat pesanan dari Wulan sejak tahun 2024 dengan uang muka Rp17 juta. Kemudian 2025 ditambah lagi jasa paket yang harganya Rp31,5 juta.

Kemudian, pekerjaan tersebut telah dilakukan sejak 12 Juni 2025 dengan mendistribusikan tenda ke tempat pernikahan. Lalu 13 Juni mulai dipasang kain hingga akhirnya tidak selesai sampai akad nikah berlangsung.

Masalah dialami Nafa Wedding terjadi pada saat mobil yang membawa barang kebutuhan dekorasi mogok di Serang Timur. Pihaknya sudah berusaha memanggil teknisi, namun tidak dapat ditangani pada malam itu juga.

Hingga akhirnya mobil tersebut diderek ke rumahnya dan diganti dengan mobil angkut yang disewanya.

Miskomunikasi terjadi saat Elva sedang mengerjakan pesanan make up di tempat lain. Padahal dirinya mengaku kerap memantau pekerjaan di tempat Wulan, yang dimonitor melalui telepon genggam.

"Saya kaget ketika jam 07.00 WIB saya diinfokan kursi tamu dan dekor belum selesai. Saya menyesal sekali sedalam-dalamnya," ungkapnya sambil meneteskan air mata.

Ia juga mengklarifikasi informasi yang tidak valid di media sosial, bahwa pembayaran Rp31,5 juta bukan hanya jasa dekorasi, tetapi full paket mulai dari make up, hiburan, MC, foto, video, tenda dan kebutuan pernikahan lainnya.

Atas pertanggungjawabannya selaku penyedia jasa, Elva mendatangi pengantin pada hari H sekira pukul 15.00 WIB untuk melakukan make up sekaligus meminta maaf.

Tidak hanya itu, Elva juga mendiskusikan masalah yang terjadi dengan sifat kekeluargaan bersama kedua mempelai dan disaksikan sausara pengantin perempuan serta tiga tim Nafa Wedding.

Dari diskusi itu, pihak pengantin meminta pengembalian dana Rp15 juta serta permohonan maaf yang divideokan. Hal itu telah dipenuhi Elva sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kelalaiannya.

Tetapi yang tidak terpikirkan, peristiwa tersebut kini viral di media sosial hingga dirinya mendapat ribuan teror.

"Saya menyadari ini murni kesalahan saya, saya miskomunikasi dengan tim. Saya siap memenuhi keinginan, saya diminta buat video permintaan maaf dan mengembalikan uang Rp15 juta dan saya langsung menyepakati tidak menolak," paparnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Nafa Wedding, Carlos Silalahi menyatakan klarifikasi ini bukan sebagai upaya pembenaran, melainkan meluruslan informasi di publik yang banyak tersebar tidak valid.

"Klarifikasi ini tidak bertujuan melakukan pembenaran, tapi meluruskan informasi di publik," katanya.

Ia menyatakan saat ini banyak fitnah dan ribuan teror terhadap kliennya, sehingga berdampak pada psikologisnya yang sedang mempersiapkan kelahiran di bulan Juli 2025.

"Sangat banyak fitnah, teror, dan ujaran kebencian. Ada 2 ribu teror lewat WA, Instagram, TikTok, email. Bahkan ada yang mengancam akan membakar galeri, ini sudah terstruktur. Kami sedang mencari aktornya," tuturnya.

Untuk itu, pihaknya mensomasi secara terbuka terhadap semua akun yang melakukan teror dan fitnah terhadap kliennya.

Selain itu, pihaknya mempertimbangkan dan akan melanjutkan ke jalur hukum terhadap pihak yang merugikan kliennya.

"Kami mensomasi terhadap semua akun yang menyerang teror, fitnah terhadap klien kami untuk berhenti menyebarkan infoemasi yang tidak valid. Kami mensomasi kepada semua akun yang menteror, kami mendalami datanya dan mempertimbangkan kepada jalur hukum kedepan," tegasnya. (TN3)

Komentar