Dolar Menguat, Perajin Tahu di Serang Merugi

Perajin tahu di Pejaten, Kabupaten Serang. (Foto: TitikNOL)
Perajin tahu di Pejaten, Kabupaten Serang. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Dampak menguatnya dolar terhadap nilai tukar rupiah yang tembus hingga Rp15 ribu, membuat perajin tahu di Pejaten, Kabupaten Serang, mengalami kerugian. Padahal, biasanya perhari para pengrajin tahu bisa mendapatkan keuntungan Rp300 ribu namun kini hanya Rp100 ribu.

Ningsih, salah satu perajin tahu mengaku mengalami kerugian setelah harga kedelai yang melonjak naik akibat dampak dolar yang menguat. Ia dan para perajin tahu di daerahnya pun terpaksa mengurangi produksinya.

"Dampaknya ke harga kedelai naik, sekarang Rp7,8 ribu perkilogramnya. Biasanya dibawah itu, terpaksa kita kurangi produksi dari biasanya tiga kwintal sekarang cuma satu kwintal," kata Ningsih, Kamis (11/10/2018).

Ningsih pun mengaku akibat mengurangi produksinya karena kedelai yang merangkak naik, membuat penghasilan setiap harinya berkurang hingga mengalami kerugian.

"Ya rugi mas, biasanya kita dapat Rp300 ribu, sekarang cuma Rp100 ribu perharinya. Mau engga mau kita juga, karena mengurangi ukuran tidak mungkin, menaikan harga tidak mungkin," ungkapnya.

Ia pun berharap harga kedelai segera kembali normal. Pasalnya, para pengrajin tahu harus mengurangi jumlah produksinya akibat harga bahan baku tahu yang terus merangkak naik. (Gat/TN3)

Komentar