TitikNOL - Tofu atau tahu adalah 'penyelamat hidup' bagi vegan dan vegetarian. Bagaimana tidak, tofu atau tahu semuanya berbahan dasar kacang kedelai dan tidak mengandung daging sama sekali.
Diolah dengan tambahan bumbu apapun tahu akan menghasilkan rasa yang nikmat. Namun, sama seperti semua makanan lezat yang ada di dunia ini, jika dikonsumsi berlebihan akan memengaruhi kesehatan.
Tahu akan memengaruhi kesehatan sperma pria. Para ilmuwan melaporkan bahwa bahan kimia alami dalam tahu bisa merusak sperma.
Mengutip Metro, peneliti di Spanyol percaya bahwa hal ini disebabkan oleh adanya phyoestrogen dalam kedelai. Phytoestrogen adalah bahan kimia yang dianggap bisa meniru hormon perempuan.
Bahan kimia ini berguna untuk menghambat laju sperma dan meningkatkan jumlah sperma 'mandul', alias tak memiliki kromosom di dalamnya. Kedua faktor tersebut akan membuat sperma jadi sulit untuk membuahi.
Penelitian tersebut mengukur dampak kimia yang ddisebut sebagai pengganggu endokrin seperti Bisphenol A. Senyawa ini ditemukan dalam botol plastik dan kemasan makanan plastik yang terkait dengan diabetes dan kanker.
Mereka meneliti makanan dari 25 sukarelawan selama hampir dari dua tahun dan menemukan bahwa kedelai memiliki pengaruh besar terhadap jumlah sperma pria. Dr. Francisco Dominguez dari University of Valencia dan IVI Fertility mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut bisa membantu pria mendapat perawatan sesuai untuk masalah sperma.
Hanya saja tahu bukan satu-satunya makanan yang berpotensi menyebabkan rendahnya kualitas sperma. Namun semua makanan yang berbahan dasar kedelai dianggap bisa menimbulkan masalah ini.
Ini bukan pertama kalinya ilmuwan mengklaim adanya hubungan antara konsumsi kedelai dengan masalah sperma. Di tahun 2008, The Harvard School of Public Health melakukan penelitian diet pada sekitar 100 orang di klinik kesubutan.
Mereka menemukan bahwa orang yang makan makanan berbasis kedelai setiap hari memiliki jumlah sperma 41 persen lebih rendah dari jumlah produksi normal.
Berita buruknya, kedelai bukan hanya berdampak buruk pada pria. Kedelai juga mungkin berdampak negatif pada kemampuan reproduksi perempuan. Kedelai juga dikaitkan dengan pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan yang disebabkan karena konsumsi kedelai di masa kecil dan dalam masa kandungan ibu.
Sumber: www.cnnindonesia.com