Insipiratif, Semangat Udin Buat Taman Baca Dalam Angkot

Edi Bahrudin, warga Curug Sawer, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang menyulap angkotnya menjadi Taman Baca Masyarakat (TBM). (Foto: TitikNOL)
Edi Bahrudin, warga Curug Sawer, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang menyulap angkotnya menjadi Taman Baca Masyarakat (TBM). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Nama Udin tampaknya bisa mendorong seseorang untuk kreatif, inspiratif, dan terkenal Jika selama ini kita telah mengenal Udin Sedunia, di Pandeglang ada juga nama Udin yang terkenal, ia adalah Udin Angkot (49).

Lalu siapakah Udin Angkot ini? Dia adalah warga Curug Sawer, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, yang telah menyulap angkotnya menjadi Taman Baca Masyarakat (TBM). Dalam arti kata, ia menyediakan fasilitas taman baca untuk para penumpangnya di dalam angkot.

Pada angkot jurusan Pandeglang-Serang miliknya, tersedia sejumlah jenis buku bacaan. Mulai dari buku Novel, Cerpen, Puisi dan Cerita Rakyat.

Pria dengan nama asli Edi Bahrudin ini mengaku, terinspirasi dari seorang penulis kondang di Banten, Golagong. Selain itu, ia pun gemar membaca dan menulis, sehingga ia ingin mengajak para penumpangnya ikut gemar membaca dan menulis.

"Saya mulai suka membaca dan menulis awalnya, dan saya fans berat sama Mas Golagong, dari situ saya pengen ketemu mas Golagong, dan akhirnya saya ketemu belajar menulis dari situ saya ingin membuat TBM," Kata Udin Angkot, saat ditemui di Kota Serang, Minggu (16/10/2816).

Semenjak bertemu dengan Golagong, Udin mengaku mulai mencoba menulis dan membuka Kios TBM di Rumahnya sejak 2007. Berawal dengan mengumpulkan 10 buku yang didapatkan dari kegiatan Festival TBM di Jakarta, Ia mulai mencoba membuka TBM dan mengajak masyarakat untuk membaca.

"Saya yakin bisa, waktu itu ada festival baca di Jakarta saya minta buku di kasih 10 buku dari situ saya coba, dengan membuka TBM di rumah dan respons baik, Alhamdulillah. Saya juga minta buku ke Mas Golagong juga dan terus bertambah," ungkapnya.

Hingga akhirnya Udin memiliki 400 buku dan membuat tambahan TBM didalam angkotnya.

"Saya setelah membuka kios baca, saya ter pikirkan untuk membuka TBM di dalam angkot, dan alhamdulillah respons penumpang baik sampai sekarang terus saya lakukan. Karena saya ingin di Banten warganya memiliki minat untuk membaca," katanya.

Udin pun mengaku tidak mudah untuk membuka TBM, pasalnya ia harus berusaha mengumpulkan banyak buku.

"Saya kesulitan mencari buku, dulu saya harus minta buku ke Mas Gong, kalau ada cara TBM saya minta. Tak hanya itu, pada awalnya membuka TBM didalam angkotpun menjadi bahan olok olokan temannya namun tidak membuat Udin berhenti ia justru terus bangkit mengajak masyraakat untuk membaca," cerita Udin.

Udin Angkot juga sudah membuat buku puisi dengan 72 judul puisi, yang diterbitkan oleh Puri Pustaka Bandung. Bahkan sudah tersebar di 17 Provinsi di Indonesia.

"Sudah buat puisi 72 judul salah satunya judulnya Tidur Dalam Mimpi yang diterbitkan oleh Puri Pustaka Bandung dan sudah tersebar ke 17 Provinsi. Alhamdulillah sudah dapat royalti Rp12 juta pada 2012," ujarnya.

Tak berhenti disitu, saat ini Udin Angkot tengah mengerjakan kembali 30 judul cerpen yang dibuatnya.

"Saya juga saat ini terus menulis dan membaca, saya tengah membuat 30 judul cerpen yang terinspirasi dari kehidupan dan pengalaman dirinya sebagai sopir angkot," pungkasnya. (Meghat/Quy)

TAG angkot
Komentar