SERANG, TitikNOL - Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk tangki muatan bahan kimia dengan mini bus terjadi di km 38 tol Tangerang-Merak, Selasa (8/5/2018) siang, pukul 14.00 WIB. Lima penumpang mini bus tewas.
Pantauan di lokasi, kecelakaan bermula saat truk melintas di lokasi perbaikan jalan, karena kondisi jalan satu jalur dan menjadi sempit truk yang melintas mencoba melalui jalur tersebut.
Namun tiba-tiba kendaraan lain dari belakang memotong jalan, yang menyebabkan kendaraan oleng dan menabrak lokasi perbaikan jalan.
Minu bus yang tepat berada di belakang truk pun tak bisa menghindari truk, hingga menabrak bagian belakang tangki yang menyebabkan kebocoran muatan bahan kimia yang menimbulkan percikan api.
Petugas tol yang memperbaiki jalan pun langsung melaporkan kejadi tersebut. Para petugas tol pun tiba di lokasi dan berusaha memadamkan percikan api. Namum sijago merah yang dibaluti asap tebal pun semakin membesar.
Dua kendaraan pemadam pun diterjunkan untuk memadamkan percikan api yang membesar. Beruntung bisa dipadamkan setelah setengah jam kemudian.
Akibat kecelakaan tersebut penumpang mini bus mengalami luka berat, sementara lima orang meninggal dunia.
Begitulah situasi simulasi laka lantas yang digelar oleh Astra infra Toll Road Tangerang-Merak dalam upaya memberikan pelayanan Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (KTD) kejadian luar biasa di lokasi pekerjaan dan tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun.
Direktur Teknik dan Operasi Sunarto Sastrowiyoto mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan PT Air Liquide, Rumah Sakit Sari Asih Serang, Dinas Pemadam Kebakaran Wilayah Serang, hingga para mitra kerja.
"Jalur tol Tangerang-Merak dilintasi berbagai kendaraan industri mengangkut limbah juga simulasi digelar untuk mewaspadai dampak terburuk jika terjadi," kata Sunarto.
Kegiatan tersebut pun lanjut Sunarto, merupakan komitmen dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan.
Simulasi ini juga untuk lebih mengasah kesiapsiagaan para petugas Astra Tol Tangerang-Merak dalam memberikan pelayanan saat terjadi kecelakaan.
"Dengan kegiatan ini sebagai bentuk konsistensi perusahaan untuk memastikan efektivitas standar prosedur dalam penanganan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di lokasi kerja," lanjutnya.
Selain itu, simulasi ini juga merupakan salah satu bentuk kajian Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait dengan penanganan kecelakaan kerja di lajur setiap satu tahun sekali untuk melihat bagaimana penanganan petugas dan juga ketersediaan peralatan.
"Dengan pihak terkait seperti Dinas Pemadam Kebakaran wilayah Serang dan juga Rumah Sakit Sari Asih Serang serta perusahaan jasa transporter limbah B3, dengan kesiapsiagaan tanggap darurat (KTD) kejadian kecelakaan luar biasa di tentu diharapkan bisa mampu meningkatkan pelayanan," tukasnya. (Gat/TN1)