SERANG, TitikNOL - Ahli gigi di Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, dilaporkan pelanggannya ke Polres Serang atas dugaan tindakan asusila atau pencabulan.
IL, salah satu korban menceritakan, kejadian itu terjadi pada tanggal 10 November 2020, pada saat dirinya membersihkan kerang gigi di klinik praktik gigi di Kampung Citerep, Kecamatan Ciruas.
Insiden itu terjadi, saat IL diperiksa gigi dengan posisi duduk di bat yang telah disiapkan. Pada saat menjalankan tugasnya, tangan ahli gigi yang memegang alat pembersih gigi di goyang-goyang dan dengan bersamaan, sikut tangannya mengesek payudara.
Sadar atas perlakukan itu, IL menutupi payudaranya dengan kedua tangannya. Namun hal itu tidak menyulutkan aksinya. Malah, IL mengaku ahli gigi tersebut menduduki pahanya dengan alasan untuk melihat jelas gigi yang akan diperiksa.
“Giliran ke aku, dia (ahli gigi) nggak senonoh gitu. Nggak megang sih, cuma posisi sikut tangan nyenggol. Sama aku nggak ditegur salahnya. Kedua kalinya, tangannya nindihin tete (payudara) aku. Pokoknya pas pengerjaan gigi bawah sampai kelar nindihin terus. Udah gitu pas gigi atas alasannya nggak keliatan, terus duduk, eh malah duduk di atas paha aku, yaudah aku jorogin,” katanya kepada TitikNOL, Selasa (24/11/2020).
Ia mengungkapkan, bayaran murah menjadi alasan dirinya dan anaknya (sebut saja bunga) diperiksa di klinik praktik itu. Terlebih, Bunga memaksa ingin pasang behel. Mengingat, jika harus diperiksa ke rumah sakit harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp2,5 juta.
“Awalnya aku nanya bersihin karang gigi berapa? Katanya Rp300 ribu. Terus ditawar biar sekalian sama anak jadi Rp200 ribu,” ungkapnya.
Atas perlakuan itu, pihaknya melaporkan perbuatanya ke Polres Serang. Namun yang mengejutkan, saat polisi meminta keterangan Bunga sebagai saksi, Bunga mengaku mendapat perlakuan yang sama seperti ibunya.
“Saat di Polres, anak malah cerita. Tadinya saksi aku, karena si mesum (ahli gigi) grepe-grepe sengaja di depan anaku, jadi saksi. Eh di situ kaget, anak aku dicabuli juga, digrepe-grepe,” terangnya.
Ia menuturkan, pada saat Bunga diperiksa gigi, dirinya tidak mendampingi karena membeli keperluan di pasar yang tidak jauh dari tempat praktik gigi.
“Yang aku takutin, dia (ahli gigi) berani begitu di depan anakku, apalagi gimana ditinggal. Makanya kemarin divisum. Jadi aku pelapor, anak jadi korban,” tuturnya.
Menurutnya, sang ahli gigi tersebut sempat meminta maaf untuk tidak dilaporkan ke aparat hukum. Namun ternyata, pelaku malah menantang balik untuk melaporkan dirinya kepada pihak kepolisian.
“Iyah jadi dia malah nantang, kalau mau laporin mah laporin aja. Padahal sebelumnya dia (ahli gigi) meminta maaf karena mengaku salah. Makanya saya laporkan,” paparnya.
Ia menyebutkan, hingga saat ini proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polres Serang. Pihaknya berharap, kasus ini dapat diungkap oleh Polisi agar tidak ada korban selanjutnya.
“Sampai saat ini saya belum tahu hasil visumnya seperti apa,” tukasnya. (Son/Wen/TN1)