Antisipasi Kericuhan di Pilgub, Polda Banten Matangkan Strategi Pengamanan

Petugas dari Polda Banten saat melakukan aksi simulasi yang di gelar di Alun-alun Kota Serang, Rabu (24/8/2016). (Foto: TitikNOL)
Petugas dari Polda Banten saat melakukan aksi simulasi yang di gelar di Alun-alun Kota Serang, Rabu (24/8/2016). (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Jelang pemilihan gubernur Banten pada 15 Februari 2017 mendatang, kepolisian daerah (Polda) Banten menggelar simulasi Pilkada serentak. Simulasi digelar di Alun-alun Kota Serang, Rabu (24/8/2016).

Simulasi ini melibatkan ratusan petugas Polda Banten, Polres Serang, Brimob dan TNI. Tampak ada adegan kericuhan antara warga, tim sukses calon, dengan petugas kepolisian.

Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan dalam sambutannya, polda banten selaku petugas untuk mengamankan jalannya Pilkada serentak harus siap mengantisipasi jika terjadi situasi kericuhan.

"Jika kericuhan tidak bisa di eleminir, muncul anarkis kita harus siap mengantisipasi itu.  Walau Simulasinya di Kota Serang, tapi berlaku juga di wilayah lainnya. Kita harus siap melakukan pengamanan di setiap wilayah," kata Kapolda Banten Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

Lanjut Kapolda, dalam mengantisipasi terjadinya kericuhan harus dilakukan koordinasi dan komunikasi yang statis. Sehingga semua wilayah bisa di antisipasi.

"Dengan melakukan perimeter sekian rupa di buat dan harus di simulasikan sehingga pergerakannya dinamis. Koordinasi dan komunikasi pun sangat penting," ungkapnya.

Strategi pengamanan pun, lanjut Kapolda, harus dilakukan. Petugas harus mampu menyusun strategi yang matang untuk melakukan pengamanan.

"Contoh di gedung KPU Banten, perimeternya tidak boleh pengamanan di gerbang. Pengamanan harus jauh dari gerbang, lebih ke depan. Ini penting untuk startegi pengamanan," jelasnya.‎ (Meghat/quy)

Komentar