Minggu, 24 November 2024

Praktik Kuitansi Kosong Warnai Kegiatan PPA-PKH Disnaker Banten

Puluhan santri peserta PPA-PKH yang dilaksanakan Disnaker Banten di Kabupaten Lebak "terlantar" saat akan dipindahkan ke Kabupaten Pandeglang. Sementara, alasan pemindahan puluhan santri tersebut tidak jelas. (Foto: TitikNOL)
Puluhan santri peserta PPA-PKH yang dilaksanakan Disnaker Banten di Kabupaten Lebak "terlantar" saat akan dipindahkan ke Kabupaten Pandeglang. Sementara, alasan pemindahan puluhan santri tersebut tidak jelas. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Kegiatan program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Banten, dengan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2018 di dua lokasi (shelter) di Kabupaten Lebak, dipertanyakan.

Pasalnya, kegiatan itu diduga sarat dengan penyelewengan anggaran kegiatan dan tidak transparan.

Di Lebak, kegiatan PPA-PKH dilaksanakan di dua lokasi (shelter) yakni di Yayasan Pondok Pesantren Fathurobbaaniy, Kelurahan Cijoro Pasir dan Yayasan Ponpes La Tahzan, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, dengan jumlah peserta mencapai 120 santri yang terbagi masing-masing 60 santri per shelter.

Ustadz Ubaidillah, pengelola Yayasan Ponpes Fathurobbaniy kepada TitikNOL mengungkapkan, kegiataan PPA-PKH yang dilaksanakan di yayasannya hanya berlansung selama empat hari, terhitung sejak tanggal 4 Mei hingga tanggal 8 Mei 2018.

Ubaidillah juga mengaku tidak mengetahui, berapa lama kegiatan yang dilaksanakan oleh Disnaker Provinsi Banten tersebut berlangsung.

Sebab katanya, pihak pelaksana kegiatan tidak transparan soal waktu penyelenggaraan dan anggaran kegiatannya.

Namun sebelumnya lanjut Ubaidillah, koordinator shelter kegiatan PPA- PKH Disnaker Banten bernama Kacu, telah menemui ibunya bernama Mutmainah sambil menyodorkan kuitansi kosong agar ditandatangani. Akan tetapi permintaan itu ditolak oleh ibunya.

"Hari ini sebanyak 60 orang santri sebagai peserta PPA-PKH itu sudah tidak melakukan kegiatan di sini, katanya mau dipindahkan ke Kabupaten Pandeglang. Kan aneh, shelter kegiatan untuk di Lebak sebanyak dua lokasi shelter kok malah dipindahkan," ujar Ubaidillah kepada TitikNOL, Selasa (8/4/2018)

"Apa karena soal ibu saya yang tidak mau diajak enggak baik oleh pelaksana kegiatan, karena ibu tidak mau tandatangan dikuitansi kosong. Sehingga kegiatan dipindahkan ke Pandeglang," cetus Ubaidillah menambahkan.

Dikonfirmasi, Kacu, Koordinator Shelter pada kagiatan PPA-PKH pada kantor Disnaker Banten mengaku tidak tahu menahu soal alasan dipindahkannya 60 santri peserta kegiatan PPA-PKH di Yayasan Ponpes Fathurobbaniy ke Kabupaten Pandeglang.

"Saya hanya sebagai koordinator shelter saja, nanti kalau yang menjelaskannya ketua tim teknis saja, pak Winarno, pak. Rencana kegiatan ini selama 10 hari, kita mau droping dulu ke Pandeglang, segala sesuatunya silahkan bapak konfirmasi saja dengan ketua tim teknis," ujar Kacu.

Disinggung soal kuitansi kosong, Kacu mengaku hanya ketitipan dari Winarno selaku ketua tim teknis kegiatan PPA-PKH Disnaker Banten.

"Awalnya sih saya hanya ketitipan saja pak, ketitipan dari pak Winarno ketua tim teknis," kilah Kacu.

Sementara, Winarno ketua tim teknis kegiatan PPA-PKH Disnaker Banten, saat dihubungi melalui pesan singkat, belum merespons. (Gun/TN1)

Komentar