LEBAK, TitikNOL - Warga Desa Sajira Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, masih trauma atas terjadinya banjir bandang yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Hingga kini, warga masih was-was setelah menyaksikan air meluap dan membanjiri pemukiman. Terlebih, Wilayah Sajira masih berpotensi turun hujan dengan intensitas yang tinggi.
Salah satu warga Desa Sajira Mekar Jajang Nurjaman mengatakan, pasca banjir melanda perkampungannya, masih banyak puing-puing dan sampah yang menumpuk.
Ia mengaku, saat ini para warga butuh bantuan alat berat untuk membersihkan puing-puing akibat banjir. Sebab, pihaknya khawatir sewaktu-waktu hujan mengguyur dan mengakibatkan bencana kembali.
"Sekarang kalau hanya mengandalkan tenanga, masyarakat juga kan kelelahan, tenaga banyak yang terkuras, dan itu memang wajar sebab sampah puing serta lumpur lumayan banyak sekali," katanya kepada TitikNOL, Senin (06/01/2020).
Ia menuturkan, warga kewalahan selama empat hari ini membersihkan puing-puing dan lumpur menggunakan alat seadanya dan mengangkutnya menggunakan losbak kecil.
Bahkan, ia menilai Pemerintah Kabupaten Lebak lambat dalam memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir.
"Kalo hanya mengandalkan losbak losbak milik warga itu lambat, buktinya sampai hari ini paling hanya dikisaran 20 persen saja sampah, puing dan lumpur terangkut," ujarnya.
Jajang pun berharap, dalam waktu dekat ini Pemerintah dapat mengirimkan alat berat dan damtruk untuk membersihkan puing-puing. Mengingat, akses jalan di Desa Sajira Mekar sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Pemerintah harusnya mampu memetakan mana wilayah terdampak dan tidak, kalau itu terpetakan akan mudah daerah mana saja yang harus di kasih alat berat. Kalau Pemda tidak punya alat itu kan bisa minta bantuan ke Pemprov atau sekalian ke Pusat," tukasnya. (Son/Tn1)