LEBAK, TitikNOL – Pelaksana tugas Direktur RSUD Adjidarmo, Maman Sukirman, meminta maaf kepada keluarga pasien yang meninggal dan seluruh masyarakat di Kabupaten Lebak, atas insiden terlantarnya jenazah di rumah sakit tersebut.
Namun, Maman yang juga menjabat sebagai Kepala Dinkes Lebak itu menjelaskan, jika kejadian yang dikeluhkan oleh keluarga mendiang Hamdiyah (49) bukanlah penelantaran, melainkan bagian dari SOP (standar operasional prosedur) yang ada di RSUD Adjidarmo.
Menurutnya, dalam SOP dijelaskan bahwa dua jam setelah pasien meninggal, tidak boleh langsung dibawa oleh keluarga pasien, karena dikhawatirkan pasien hanya mengalami mati suri. Namun Maman mengakui, bahwa dalam peristiwa tersebut ada kelalaian petugas terutama dalam hal menyampaikan SOP kepada keluarga pasien.
Maman juga sudah meminta informasi kepada pihak dokter yang menangani dan mendapatkan informasi, bahwa tidak ada jenazah pasien yang diterlantarkan. Tapi kata Maman, ada SOP yang tidak dilakukan oleh jajaran di RSUD Adjidarmo.
Seharusnya lanjut Maman, jenazah pasien yang meninggal tidak boleh dibiarkan berada di ruang perawatan, melainkan harus berada di kamar mayat yang ada di rumah sakit itu.
"Jadi dokter jaga juga sudah saya konfirmasi, bahwa kata dokter itu tidak terlantar, kan pasien saat itu masih ada di ruangan. Kalau terlantar misalkan kata dokter, ada di gang atau dimana. Itu terlantar namanya, itu kan nggak. Ya memang seharusnya SOP itu, dua jam tetap berada di ruangan awal saat meninggal, itu SOP yah. Kenapa seperti itu, saya sebutkan tadi dikuatirkan mati suri. Setelah dua jam kemudian itu, harusnya dibawa ke kamar mayat. Penggambilan jenazah itu harus lewat kamar mayat, bukan melalui ke depan dan itu aturan,” jelas Maman.
Maman pun membenarkan soal kurangnya sopir ambulan yang ada di rumah sakit milik Pemkab Lebak itu. Dirinya beralasan, jika saat kejadian, sopir yang biasa membawa mobil ambulan sedang mengantar pasien.
"Nah kemarin itu keluarga pasien yang meninggal menyampaikan tidak ada sopir, memang sopir yang satu sedang mengantar pasien. Kemudian yang satu yang jaga sore kan datang, kemudian diantar juga kan jenazah pakai mobil jenazah, setelah sesuai jadwal jenazah diantar kita dan pakai mobil jenazah,” katanya.
Baca juga: Duh! Alasan Tidak Ada Sopir Ambulan, Jenazah Terlantar di RSUD Adjidarmo
Maman pun kembali menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga pasien dan masyarakat di Kabupaten Lebak. Dirinya berjanji akan terus melakukan perbaikan di manajeman RUSD Adjidarmo, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat.
“Saya mohon maaf, karena itu protap sesuai SOP. Memang kalau melihat keluarga pasien karena keluarganya meninggal pasti panik, cuma petugas kita salah menyampaikan mungkin. Kita mohon maaf kepada keluarga pasien dan masyarakat, kita saat ini sedang berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan,"tukasnya. (Gun/red)