Akademisi: Mahar Politik Timbulkan Pragmatisme dan Tidak Mendidik

Ilustrasi mahar politik. (Dok:net)
Ilustrasi mahar politik. (Dok:net)

SERANG, TitikNOL - Akademisi Fauzul Iman mengatakan, adanya mahar di partai politik dalam penjaringan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menghadapi panggung demokrasi pemilihan gubernur 2017 mendatang, harus dihentikan karena merusak dianggap berdampak buruk terhadap panggung demokrasi di Banten.

"Ini kan panggung demokrasi, harusnya bersaing secara sehat, jangan ada mahar, itu membuat persaingan tidak sehat," kata Fauzul Iman, kepada wartawan, saat ditemui di gedung IAIN, Rabu (6/4/2016).

Lanjutnya, ia menilai mahar yang dilakukan partai politik tidak mendidik "Wah itu tidak mendidik. Kita harus berkompetisi dengan baik, kita berani ngak menjadi negara dengan SDM yang kuat tanpa pragmatisme," ucapnya.

Ia pun menilai dengan adanya mahar di partai politik aka menimbulkan masa masa pragmatis. "Kalau misalnya belum apa apa duit lagi duit lagi, kan kasian warga miskin. Jadikan muncul masa masa yang pragmatis," tegasnya.

Selian itu, rektor IAIN itupun mengaku lebih baik dihilangkan mahar tersebut alau saya perlu di hilangkan sejauh mana uang itu mengalir dan sejauh mana alirannya itu halal," pungkasnya. (Dede/red)

Komentar