SERANG, TitikNOL - Persoalan pendidikan, infrastruktur, kesehatan, pengangguran dan kemiskinan, menjadi pekerjaan rumah Wali Kota Serang ke depan. Hal itu disampaikan bakal calon Wali Kota Serang Ranta Soeharta, saat memaparkan visi misinya di hadapan panelis di acara bedah visi misi DPC Demokrat Kota Serang, Selasa (1/8/2017).
Menurut Ranta, kekuatan anggaran APBD Kota Serang yang terbatas, menjadi salah satu tantangan yang menuntut kreativitas kepala daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
"Dengan APBD yang hanya sebesar Rp1,2 triliun sangat terbatas. Maka perlu kreativitas untuk mengatasi keterbatasan dengan pola koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, dan pemerintah pusat, bahkan dengan pihak asing kala perlu," kata Ranta Soeharta dalam pemaparannya.
Dalam pemaparan visi misinya, Ranta mengatakan jika Wali Kota harus mengetahui secara keseluruhan persoalan sesungguhnya di Kota Serang.
"Kerja Wali Kota Serang sebelumnya perlu dilanjutkan. Itu merupakan kerja Wali Kota Serang yang baru," katanya.
Di sisi lain, Ranta menyikapi soal drainase karena rendahnya penataan infrastruktur. Selain semakin padat oleh kendaraan, Kota Serang juga mulai rutin tergenang banjir setiap kali hujan deras melanda.
"Kalau sore hari di jalan-jalan sudah macet sekali. Sedangkan satu jam hujan saja sudah banjir," kata Ranta.
Menurut Ranta, sentralisasi pembangunan di Kota Serang terutama terjadi di wilayah Kecamatan Serang, menjadikan adanya kapadatan dan kesenjangan sosial.
"Ada 19 kampus dan akademi di tengah kota. Ke depan calon harus menata ruang jangan sangat menumpuk di tengah kota. Masyarakat butuh hutan kota, daerah Walantaka, Curug bisa dibuat di sana. Masyarakat perlu kenyamanan tidak stres dengan kemacetan," katanya.
Ia mengatakan, jika terpilih sebagai Wali Kota Serang, persolan kota tersebut akan diatasi dengan rencana pembangunan yang matang. Tata kelola pembangunan perlu memperhatikan kenyamanan penduduknya.
"Pembangunan tidak boleh mengorbankan tata kota dan kenyamanan penduduknya. Jangan ada mal di depan pintu gerbang tol suapya tidak macet," jelasnya.
Khusus untuk pendidikan, Ranta misalnya merencanakan pembangunan gedung SD dua lantai. Mengingat ancaman banjir dan ketersediaan ruang bagi siswa.
Sementara untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran usia produktif, lapangan kerja dalam bidang ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu solusi bagi pemberdayaan masyarakat.
Mengenai pembiayaan kesehatan gratis, pihaknya sudah menghitung kebutuhan kesehatan gratis di Kota Serang. "Saya sudah hitung Rp50 miliar di luar BPJS. Kita akan gratiskan kesehatan. Itu bisa dilakukan dengan kekuatan APBD yang ada," jelasnya. (red)