Sabtu, 23 November 2024

Warga Banten Launching Gerakan Tolak Dinasti Korupsi

Foto saat Launching dan Pengukuhan Jaringan Gerakan Masyarakat Tolak Dinasti Korup di Kebun Kubil, Kota Serang. (Foto: TitikNOL)
Foto saat Launching dan Pengukuhan Jaringan Gerakan Masyarakat Tolak Dinasti Korup di Kebun Kubil, Kota Serang. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Sejumlah perkumpulan masyarakat melaunching 'Gerakan Masyarakat Tolak Dinasti Korupsi'. Gerakan moral yang mengusung Banten lebih baik ini, bertujuan untuk menyadarkan masyarakat untuk menolak Politik Dinasti Korupsi.

Kegiatan yang dilaunching di Kebun Kubil, Kota Serang, merupakan gerakan yang dibentuk di delapan Kabupaten/Kota, mengusung gerakan moral bersama masyarakat yang menginginkan Banten lebih baik.

"Kami dari teman kabupaten/kota membentuk jaringan Gerakan Masyarakat Tolak Dinasti Korupsi ini, karena Banten ini sudah terlalu lama terjatuh dalam lumpur politik absolute, praktik politik korupsi," kata Kordinator Banten Khaerul Uman, kepada wartawan, Kamis (17/11/2016).

Umam menjelaskan, di Banten ini sudah terbangun jaringan korupsi. Maka dari itu, agar Banten tidak terjebak kembali, harus ada gerakan penyadaran kepada masyarakat Banten. "Kita tidak ingin Banten kembali lagi terprosok ke kubangan korupsi yang membuat kita terpuruk, menjadi predikat tiga besar daerah terkorupsi sudah cukup mengerikan. Dan Kami tidak menolak politik dinastinya tapi kami menolak politik dinasti yang korupnya," ungkapnya.

Lanjut Umam, gerakan ini kedepan secara moral akan menyuarakan ini ke tingkat bawah ke kecamatan sampai tingkat desa "Kita sadarkan masyarakat dari tingkat provinsi sampai kecamatan desa, karena kita ada dikordinatornya dimasing masing kabupaten/kota," lanjutnya.

Bahkan, Gerakan ini pun secara terbuka akan menyadarkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang baik di Pilgub Banten 2017 nanti. "Namanya gerakan kan butuh waktu ini momentum yang pas (Pilgub Banten). Adapun gerakan ini ada yang di untungkan benar, karena yang diuntungkan berarti satu persepsi dengan kita, yang menolak dinasti politik korupsi. Tapi, jika ada yang dirugikan berarti mereka yang pro akan dinasti politik korupsi," tukasnya. (Meghat/Rif)

Komentar
Tag Terkait