SERANG, TitikNOL - Pemasalahan stunting menjadi atensi khusus bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Terlebih penyakit ini salah satunya faktor pola asuh dan ekonomi.
Untuk meminimalisir tingginya angka stunting, Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang, gencar mensosialisasikan Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (KB MKJP).
Program ini merupakan kegiatan prioritas dalam rangka menunda kehamilan bagi pasangan suami istri. Bahkan pada 2021, DKBP3A digancar penghargaan atas capaian KB MKJB tertinggi di Provinsi Banten.
Kepala DKBP3A Kabupaten Serang, Tarkul Wasyit mengatakan, KB MKJP bagian solusi untuk menunda, menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan dalam waktu yang relatif panjang.
Menurutnya, upaya ini dapat menekan angka stunting di masyarakat. Mengingat, semakin banyak kehamilan, maka potensi stunting akan semakin tinggi.
"Mulai dari keluarga berkualitas, keluarga kecil dan bahagia, mengendalikan jumlah penduduk. Bahkan dengan KB, bisa mencegah stunting. Semakin banyak kehamilan, rentan dengan stunting," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/4/2022).
Saat ini, DKBP3A Kabupaten Serang berusaha untuk meningkatkan komunikasi dan edukasi sasaran pasangan usia subur, untuk memahami tentang manfaat KB.
"Karena target 2022, adalah peserta KB di usia subur. Dengan kita targetkan usia subur memahami KB 76 persen, paling tidak terlindungi dengan alat Kontrasepsi MKJP," tuturnya.
Sejak Januari 2022, lanjut dia, telah dimulai melaksanakan pelayanan pemahaman tentang program KB, di Kabupaten Serang.
"DKBP3A Kabupaten Serang, telah mengirim alat Kontrasepsi MKJP di masing masing Puskesmas hingga bidan mandiri," terangnya. (Advetorial).