SERANG, TitikNOL - Gelombang PHK besar-besaran yang dilakukan perusahaan Jepang, Korea dan Amerika tengah berdampak terhadap tenaga kerja di Tanah Air, termasuk di Provinsi Banten. Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten, sekitar 800 tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tiga perusahaan, yakni Toshiba, Panasonic, dan Jabatex.
"Di Banten itu ada gudang Toshiba dan Panasonic di Cilegon dan di Tangerang. Itu sekitar 100 orang yang kena PHK. Paling banyak dari Jabatex, itu sampai 700 lebih," ujar Kepala Disnakertrans Banten, Mashuri, di kantornya, Selasa (9/2/2016).
Ia menjelaskan, ketiga perusahaan tersebut sudah dinyatakan Pailit atau bangkrut oleh Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
"Para buruh itu sudah dipastikan di-PHK. Jadi tinggal menunggu kewajiban perusahaan memberikan hak-hak untuk karyawannya. Makanya saat ini sedang lelang aset, mungkin untuk menjalankan kewajibannya," ujar Mashuri.
Ia mengatakan, alasan PHK didominasi karena produksi mereka semakin rendah, stabilisasi daerah yang tidak baik, dan persoalan perizinan.
"Perkembangannya faktor eksternal juga mempengaruhi, seperti nilai tukar rupiah, kemudian komponen konsumsi, komponen daya beli, dan tingkat pendapatan masyarakat masyarakat pun menjadi penyebab pailitnya perusahaan," kata Mashuri.
Ia mengatakan, kemungkinan jumlah PHK tenaga kerja di Banten akan terus meningkat.
"Sebab, infonya sudah ada dua perusahaan yang mengajukan pailit, seperti Nikomas dan Toto. Bisa dibayangkan, kalau itu benar terjadi, berapa puluh ribu yang PHK," ujarnya. (Kuk/Red)