TitikNOL - Saat wanita mengalami haid atau menstruasi, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan intim. Bahkan, dalam agama Islam, status seks saat istri haid adalah haram dan harus menunggu selesai dahulu peristiwa bulanan itu. Hikmah dari hal ini sangat menarik ditinjau lewat sisi medis. Wanita yang melakukan hubungan seks saat haid dimungkinkan mengalami nyeri perut dan endometriosis.
Pemicunya, darah haid dapat kembali menuju rahim ketika pasangan melakukan penetrasi. Kondisi ini sangat tidak baik untuk organ kewanitaan.Harusnya darah haid mesti dikeluarkan dari dalam tubuh wanita. Jika sampai darah ini menggumpal dalam rahim dapat membentuk endometriosis.
“Kalau darah mens yang harusnya keluar dari rahim malah didorong masuk lagi, nantinya darah menggumpal di rahim. Hal itu bisa menyebabkan endometriosis,” kata dr Ardiansjah Dara, SpOG.
Saat darah menggumpal, pada jaringan bisa muncul lesi atau luka. Nyeri yang dirasakan terasa sangat menyiksa. Ini disebut dismenore sekunder akibat nyeri kalinan organ di rahim. Rasa sakitnya bahkan menjalar sampai paha dan lutut.
Nyeri yang hebat seperti ini harus segera diperiksakan ke dokter untuk ditangani lebih lanjut karena kemungkinan terkena endometriosis. Obat-obatan konvensional atau pun herbal kemungkinan besar tidak efektif menyembuhkan.
“Anti-nyeri bisa diminum tapi hanya untuk menahan nyeri sementara. Kalau nyeri hebat, sebaiknya segera cek ke dokter,” ujar dr Dara.
Endometriosis adalah penyakit kronis yang disebabkan jaringan endometrium tumbuh di tempat lain dalam tubuh, selain di dalam rahim. Biasanya lesi endometrium ditemukan pada indung telur atau pada organ di dalam panggul.
Sumber: www.kesehatankesehatan.wordpress.com