LEBAK, TitikNOL - Proyek pembangunan Agrowisata Cikapek di Desa Parahiang, Leuwidamar, Lebak, Banten yang berdiri di atas lahan seluas 52 hektsre diproyeksikan mampu menyerap tenaga kerja hingga 400 orang.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta mengatakan Pemerintah Provinsi Banten, memiliki optimistis tinggi wisata yang ditargetkan rampung pada 2027 tersebut mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar secara signifikan.
"Konsep Agrowisata Cikapek ini sangat baik sekali. Mulai dari niat Pemda Kabupaten Lebak hingga pemilihan lokasinya yang sangat strategis menuju kawasan wisata Desa Kanekes Baduy,. Ada peternakan dan pertanian berkelanjutan juga. Ada homestay berkonsep budaya lokal baduy," kata Damenta dihubungi, Minggu (19/01/2025).
Selain mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemeberdayaan masyarakat lokal sebagai sumber daya manusia tenaga kerja di situ bisa mengurangi angka pengangguran..
"Potensinya sangat bagus. Ada sekitar 100 sampai 400 tenaga kerja yang akan terserap," ujarnya.
Saat kunjungan ke lokasi belum lama ini, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto mengatakan Agrowisata Cikapek berpotensi menjadi strategi pembangunan Kabupaten Lebak melalui pendekatan kepariwisataan.
Dikatakan Hariyanto, konsep Agrowisata Cikapek ini sudah memenuhi unsur yang sangat penting yaitu 3A (tiga A) Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas.
"Pertama unsur atraksinya ini sangat beragam dan semuanya bernuansa kearifan lokal. Sedangkan unsur aksebilitasnya di sini juga terpenuhi dimana konektivitas yang sangat baik menuju Saba Baduy. Unsur amenitas juga terpenuhi melalui pembangunan homestay, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya bagi wisatawan," ucapnya.
Pj Bupati Lebak Gunawan Rusminto mengatakan bahwa agrowisata Cikapek dibangun melalui dana APBD Kabupaten Lebak. "Saat ini kami menargetkan selesai tahun 2027. Tapi kita juga tetap punya rentang waktu selama 2 tahun untuk mengantisipasi jika ada perkembangan keuangan fiskal pemerintah daerah. Sehingga ditargetkan rampung tahun 2029," terangnya.
"Tahun 2025 ini pembangunan agrowisata dari APBD sebesar Rp10 miliar untuk pengaspalan dan beberapa spot-spot destinasi yang akan ditampilkan," tambah Gunawan. (RZ/TN)