LEBAK, TitikNOL - Selama kurun waktu sejak tahun 2000 hingga 2018, sebanyak 100 dari 270 warga di Kabupaten Lebak meninggal dunia akibat terjangkit HIV/ AIDS. Data tersebut berdasarkan jumlah pasien di ruang rawat Seroja RSUD Adjidarmo, Rangkasbitung.
"Penanggulangan penderita HIV/Aids sejak tahun 2000 terdata 270 orang. Dari 270 orang, di Seroja Adjidarmo sebanyak 170 orang masih hidup, sebanyak 100 orang sudah meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Maman Sukirman, usai menyambut kedatangan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Banten di Pendopo Bupati Lebak, Rabu (23/5/2018).
Untuk meminimalisir semakin menyebarnya warga terjangkit virus berbahaya tersebut, pihaknya akan melakukan survei lanjutan di wilayah Kabupaten Lebak secara menyeluruh.
"Supaya tidak terjadi gunung es, kita akan lakukan mensurvei di wilayah Kabupaten Lebak. Karena mungkin bisa lebih dari 270 orang. Untuk menyatakan hal tersebut kita harus ada survei, Insha Allah akan bekerjasama KPA Provinsi Banten dan pengurus KPA Lebak, untuk melangkah ke depan supaya segera dan tadi Kepala Bappeda mendukung sekali segera menggelar pertemuan di tingkat kabupaten," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Lebak Firman Rahmatullah menuturkan, penderita HIV dan AIDS didominasi oleh laki-laki.
"Dari 270 orang sebanyak 157 orang terdiri dari lelaki dan 113 orang perempuan," katanya.
Di tempat yang sama, penjabat Bupati Lebak Ino S Rawita mengatakan, Kepala Dinas dan Instansi di Lebak kompak dalam Penanggulangan Aids.
"Mencoba mengurangi, syukur bisa menghilangkan. Kabupaten Lebak akan gelar rapat lintas sektoral sehingga apa yang dibutuhkan termasuk mungkin pertama membuat Perbup Penanggulangan Aids. Mudah-mudahan ini langkah awal manakala ini dibiarkan, diam-diam nanti mengejutkan," ungkap Ino. (Gun/TN1)