SERANG,TitikNOL - Masalah infrastruktur seolah tak ada habisnya. Keluhan jalan rusak dan fasilitas umum lainnya selalu jadi langganan saat anggota dewan menemui konstituennya atau biasa disebut reses.
Terhitung sejak Selasa (14/3/2017), seluruh wakil rakyat di kursi DPRD Banten terjun ke lapangan untuk menyerap aspirasi warga. Hasilnya, hampir selalu sama dengan reses-reses sebelumnya, yaitu jalan rusak, baik itu jalan perkampungan, jalan desa, maupun jalan kabupaten/kota.
"Yang diusulkan mayoritas masih soal jalan-jalan desa. Ingin ada perbaikan dan pembangunan supaya akses warga lebih lancar dan nyaman," ujar Anggota DPRD dapil Kabupaten Pandeglang, Yoyon Sujana, Senin (20/3/2017).
Selain jalan warga juga mengeluhkan soal fasilitas umum dan fasilitas sosial, seperti pembangunan maupun perbaikan madrasah, majelis taklim, musola, masjid dan lainnya.
"Persoalan jalan tersebut memang masih jadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. Infrastruktur memang tak pernah ada habisnya," kata politisi Demokrat ini.
Ia mengungkapkan, legislatif juga terus mendorong dan mengawal perbaikan infrastruktur yang saat ini sedang berjalan.
"Tentu butuh sinergi pemerintah, contoh pada 2016 ada bantuan keuangan pemprov untuk Pandeglang sekitar Rp45 miliar lebih dan itu belum terpakai. Di 2017 ini sekitar Rp80 miliar lebih. Total kurang lebih Rp130 miliar," katanya.
Senada dikatakan anggota DPRD Banten dapil Kab. Serang, Ratu Halimah. Saat reses di Kampung Tangsi, Desa Bale Kencana, Kecamatan Mancak, warga mengeluhkan fasilitas umum yang masih belum memadai di wilayahnya.
"Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yaitu soal infrastruktur, pertanian, MCK, honorer PAUD, dan gedung serta fasilitas pendukung lainnya. Artinya masih soal infrastruktur yang dikeluhkan warga, seperti alan yang rusak dari Anyer ke Desa Bale Kencana minta segera ada perbaikan. Kemudian drainase dan bahu jalan di beberapa titik," tuturnya.(Kuk/Rif)