SERANG, TitikNOL - Hasil pekerjaan belum dibayar Sekwan Banten, pengusaha katering, bengkel, cleaning service dan perawatan gedung 'menjerit'. Mereka protes karena hasil pekerjaan sudah dinyatakan selesai dan sesuai dengan spesifikasi.
Usut punya usut, pembayaran hasil pekerjaan pengusaha ini belum dibayar karena mantan PLT Sekwan Anwar Mas'ud tidak mau tanda tangan Surat Perintah Membayar (SPM) dengan alasan SOP-nya kurang lengkap. "Kami sudah beberapa kali bolak-balik menghadap beliau (Anwar Mas'ud, red) tapi bapak itu tidak mau tanda tangan dengan alasan berkasnya kurang lengkap," kata Gunawan Kabag umum Sekwan Banten Kamis (02\06).
Gunawan juga menceritakan pengalamannya bagaimana menjengkelkannya menghadapi Anwar Mas'ud yang saat ini menjabat sebagai Asisten Daerah I Provinsi Banten ini. Saat ditelepon, beliau janji bisa ditemui pada pukul 08.00 WIB, namun kenyataannya baru bisa ketemu setelah jam 12.00 WIB.
Baca juga: Belum Bayar Utang Bengkel, Kabag Umum DPRD Provinsi Banten Dipolisikan
"Meskipun sudah ketemu dan ngobrol 'ngalor ngidul' tetap beliau tidak mau tanda tangan. Katanya masih ada kekurangan, sampai-sampai staf saya kesal. Sewaktu mau pamit keluar dari kantornya, beliau bertanya udah berapa tahun umur saya sekarang. Setelah saya sebutkan umur saya, beliau ngomong jangan suka cari masalah. Saya juga ga ngerti apa maksudnya," ungkap Gunawan.
Belum lama ini, lanjut Gunawan, cleaning service melakukan aksi mogok karena honor mereka tidak dibayar. Bahkan saat paripurna istimewa, dirinya harus keluar uang untuk membayar orang luar untuk membabat rumput di luar karena sudah tumbuh panjang. "Sebenarnya saya ini sangat tertekan karena yang dikejar-kejar pengusaha untuk minta pekerjaan mereka dibayar adalah saya," tutur Gunawan.
Informasi yang berhasil dihimpun, untuk menyiasati pengeluaran pengusaha terpaksa mereka mengurangi tenaga kerja. "Teman saya cleaning service ada yang dikeluarin itu. Kasihan mereka, padahal sebentar lagi puasa," kata sumber TitikNOL. (red)