Senin, 25 November 2024

Tunda Belajar Tatap Muka, Dindik Cilegon Perpanjang Belajar Daring

Ilustrasi. (Dok: Detik)
Ilustrasi. (Dok: Detik)

CILEGON, TitikNOL – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, memutuskan untuk memperpanjang belajar secara online (Daring) atau pendidikan jarak jauh.

Kepala Dindik Kota Cilegon, Ismatullah mengaku telah memutuskan hal tersebut dan memberitahukannya kepada seluruh kepala sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD dan SMP.

"Kordinasi itu kita sudah lakukan dengan zoom meeting kepada mereka dengan berbagai ketentuan yang harus dipenuhi dalam rangka mempersiapkan tatap muka," kata Ismat saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (4/1/2021).

Keputusan itu kata Ismat dilakukan, lantaran saat ini hampir seluruh aktivitas masyarakat sudah tampak seperti normal meski pandemi Covid-19 belum berakhir. Dimana, acara seperti pernikahan serta tempat wisata dan mall, mulai banyak dikunjungi masyarakat, ditambah dengan libur panjang pada perayaan Natal dan tahun baru.

"Iya, dengan demikian tatap muka tidak diberlakukan (ditunda-red), kita sedang memantau dulu kondisi dan situasi yang ada di lapangan pasca liburan," ungkapnya.

Selain itu Ismat juga menjelaskan, keputusan tersebut berdasarkan analisis dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ikatan Dokter Anak Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta Perkumpulan Dokter Paru Indonesia Provinsi Banten.

Karena ada kemungkinan meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Banten khususnya di Cilegon yang merupakan daerah transit baik wisatawan maupun pemudik yang akan menyeberang ke Sumatera.

"Ini kan dampaknya ternyata sangat luar biasa, sehingga peningkatan Covid-19 ini diprediksi akan banyak meningkat pada saat masuk sekolah," ujarnya.

Namun demikian lanjut Ismat, pihaknya juga tengah mempersiapkan dan memperbolehkan sekolah untuk melakukan belajar tatap muka dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

Seperti sekolah bisa mempersiapkan fasilitas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan alat pelindung diri (APD) untuk penanganan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan serta berkordinasi dengan komite sekolah.

"Kita juga mensinergikan dengan para pengawas dan penilik PAUD, TK, SD dan SMP untuk mempersiapkan verifikasinya di lapangan. Namun, semua persiapan itu tentunya apabila situasi Covid-19 di Kota Cilegon tidak sebanyak hari ini," pungkasnya. (Ardi/TN1).

Komentar