SERANG, TitikNOL - Kemacetan lalu lintas (lalin) di Kota Serang menjadi pemandangan rutin setiap hari. Antrian kendaraan ini nampaknya akan menjadi masalah yang sangat sulit dipecahkan.
Apalagi, mengingat tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan sudah jauh melebihi tingkat pertumbuhan infrastruktur jalan.
Selain itu, masyarakatpun cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum. Untuk itu, Kebutuhan pelebaran dan pembangunan Jalan-jalan baru dan alternatif dinilai mendesak dan segera dibangun oleh Pemerintah daerah.
Kasatlantas Polres Serang, AKP Lucky Permana Putra, menilai ruas jalan di daerahnya saat ini tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat. Kondisi ini tidak bisa dihindari seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten.
“Harapan saya, mulai saat ini Pemkot Serang maupun Pemprov Banten harus membuat perencanaan yang matang, misalnya program pelebaran sejumlah ruas jalan terutama di daerah yang sering macet," kata AKP Lucky, Selasa (26/4/2016).
Menurut Lucky, berdasarkan data pertumbuhan kendaraan bermotor baru untuk Kabupaten Serang dan Kota Serang mencapai 4000 unit/perbulan, baik kendaraan roda empat maupun dua. Pertumbahan kendaraan ini belum termasuk mutasi kendaraan masuk dari daerah lain sebanyak 100 kendaraan setiap bulannya.
“Sedangkan mutasi keluar, hanya sebanyak 150 kendaraan perbulan. Dengan kondisi ini, tentunya kian hari kondisi jalan raya di Kota Serang akan semakin dipenuhi kendaraan bermotor,” ujar Lucky.
Atas kondisi tersebut, jika tidak segera diantisipasi, Kota Serang yang merupakan ibukota Provinsi Banten akan mengalami kemacetan total dua hingga tiga tahun mendatang sehingga perlu diantisipasi.
Untuk mengantisipasinya, kata Lucky, yaitu dengan memperlamban laju pertumbuhan kendaraan, terutama kendaraan pribadi serta perlu adanya penambahan infrastruktur jalan.
“Kalau tidak segera diantisipasi, Kota Serang dua hingga tiga tahun mendatang akan dihadapi kemacetan total,” tandas Lucky. (Her/red)