Sabtu, 12 April 2025

Aktivitas PT Cemindo Gemilang Kembali Bahayakan Warga Lebak

Lintasan Belt Conveyor Pabrik Semen Merah Putih. (Dok: bulk-online)
Lintasan Belt Conveyor Pabrik Semen Merah Putih. (Dok: bulk-online)

LEBAK, TitikNOL - Keberadaan dan aktivitas pabrik Semen Merah Putih PT. Cemindo Gemilang Indonesia (CGI) di Desa Darmasari, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak kembali mengancam keselamatan penduduk.

Kali ini, dikabarkan sebanyak 29 Kepala Keluarga (KK) warga Kampung Sawah RT01/08, Desa Darmasari diungsikan ke tempat yang dianggap lebih aman guna menghindari ancaman terjadinya longsor.

Dari informasi yang diperoleh, 29 Kepala Keluarga (KK) tersebut menempati pemukiman dibawah dataran tinggi yang diatasnya digunakan sebagai jalan tembusan dan lintasan Belt Conveyor untuk kepentingan Pabrik Semen Merah Putih PT. Cemindo Gemilang Indonesia (CGI).

Akibatnya, lahan diatas permukiman warga menjadi gundul tanpa ada pohon sebagai penahan resapan air. Ke 29 KK tersebut saat ini, mereka pindah keluar desa, ada yang mengontrak tempat tinggal ada juga yang sewa rumah dan ikut sanak saudaranya.

Hal tersebut dibenarkan pihak Pemerintah Desa Darmasari, Kecamatan Bayah melalui Wiratman, selaku Sekretaris Desa (Sekdes) Darmasari saat dihubungi TitikNOL, Kamis (19/1/2017).

Menurutnya, sejak adanya tanda-tanda ancaman longsor, pihak Pemerintah Desa Darmasari sudah melakukan himbauan kepada warga setempat.

"Iya benar, memang belum terjadi longsor. Tapi sudah ada tanda akan longsor, kami dari pemerintah desa sudah sering melakukan himbauan kepada warga yang bertempat tinggal di Kampung Sawah itu agar berhati-hati," ujar Wiratman.

Senada dikatakan, Ruyani, Kasi Trantib Desa Darmasari. Kata dia, tanah yang dibangun jalan tembusan dari Kampung Sawah ke Kampung Sindang Laut dan sebagai lintasan Belt Conveyor sudah sangat mengkhawatirkan, karena sudah mengalami retak-retak.

"Jadi kalau dibiarkan warga kuatir terjadi tanah longsor yang akan menimpa puluhan rumah warga. Rumah yang terancam longsor ditinggal begitu saja sama pemiliknya, kadang mereka pulang pergi saja untuk mengecek rumahnya," papar Ruyani.

Dijelaskan Ruyani, keinginan warga untuk minta direlokasi oleh pihak perusahaan PT. Cemindo Gemilang Indonesia belum ada jawaban pasti sampai saat ini. Padahal, dengan kondisi intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini mengkuatirkan terjadinya longsor.

Sementara itu, Sigit Andriyana, Humas PT. Cemindo Gemilang saat dimintai konfirmasi melalui WhatSApp miliknya, tidak merespons.

Untuk diketahui, pada tahum 2013 lalu sempat terjadi banjir lumpur hingga ke permukiman dan persawahan milik warga setempat. Lumpur berasal dari Drainase yang dibangun oleh pihak perusahaan, karena tidak mampu menampung debit air yang begitu banyak, akhirnya air meluap dan menggerus tanah yang tumpah ke permukiman dan persawahan. (Gun/Rif)

Komentar
Tag Terkait
Berita Terkait