Jum`at, 22 November 2024

Belum Lama Dibangun, Jembatan 'Puan Maharani' Nyaris Ambruk

Kondisi jembatan Bojong Apus dikhawatirkan ambruk. (Foto: TitikNOL)
Kondisi jembatan Bojong Apus dikhawatirkan ambruk. (Foto: TitikNOL)

LEBAK, TitikNOL - Sejumlah pengguna jalan yang melintasi Jembatan Gantung Bojong Apus di depan Terminal Aweh, tepatnya di Kampung Kedung, Desa Sukamekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI segera melakukan perbaikan.

Pasalnya, kondisi Jembatan yang di kenal Jembatan "Puan Maharani" itu, saat ini semakin memprihatinkan dan rawan ambruk.

Pantauan wartawan di lapangan, jembatan gantung yang diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono satu tahun silam itu, terlihat mengalami kemiringan.

Beberapa bagian kontruksi besi penyangga pun terlihat melengkung. Selain itu, akibat terjadi pergeseran pada pondasi dasar jembatan, kekuatan jembatan hanya tergantung kepada sling besi baja.

Syarif Hidayat (42), salah seorang warga Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung yang kerap melintasi Jembatan Bojong Apus mengatakan, bila tidak cepat diperbaiki jembatan Bojong Apus bisa ambruk.

Sebab kata Syarif, kekuatan jembatan hanya tergantung kepada tali besi sling baja. "Pokoknya ngeri banget pak, besi siku penahannya sudah melengkung dan mau putus, jembatan jadi miring ke kiri kalau kita masuk dari jalan depan Terminal Aweh," ujarnya.

"Sayang banget kalau jembatan yang dibangun menggunakan anggaran yang besar itu sampai ambruk, jadi jangan menunggu ada jatuh korban," tambah Syarif.

Terpisah Entoy Saepudin, Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharan Jalan dan Jembatan pada kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemkab Lebak mengatakan, DPUPR Lebak tidak dapat intervensi soal perbaikan Jembatan Bojong Apus. Sebab lanjut Entoy, perbaikan Jembatan itu masih kewenangan pihak Kementerian PUPR RI.

"Kita tidak bisa intervensi, itu kewenangannya Kementrian PUPR. Kalau kita intervensi menyalahi aturan, kita juga menyayangkan kalau sampai ambruk karena pembangunan jembatan itu anggarannya cukup besar," tukas Entoy diujung telepon genggamnya. (Gun/red)

Komentar