CILEGON, TitikNOL - Pelantikan sebanyak 40 anggota DPRD Kota Cilegon periode 2024-2029 diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa , Rabu (4/9/2024). Unjuk rasa tersebut juga sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan terjadi ketika polisi yang melakukan pengamanan menghalau pendemo yang ingin memaksa menerobos masuk ke gedung DPRD Kota Cilegon.
Namun, kericuhan tidak berlangsung lama setelah polisi berhasil menguasai dan menenangkan emosi mahasiswa.
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak anggota dewan yang baru dilantik agar berpihak kepada masyarakat.
Koordinasi Aksi, Arifin Sholehudin mengatakan pelantikan 40 anggota DPRD Kota Cilegon merupakan langkah awal bagi para anggota dewan untuk benar- benar menyerahkan diri sepenuhnya mewakili masyarakat Kota Cilegon.
"Karena sejatinya yang dibutuhkan dari anggota legislatif adalah komitmen mengabdi kepada masyarakat, dedikasi dalam mengutamakan kepentingan rakyat, mengesampingkan kepentingan pribadi atau golongan dan pengabdian secara profesional kepada Kota Cilegon untuk mewujudkan harapan dan tujuan terbentuknya Kota Cilegon lebih baik," ungkapnya.
Selain itu para wakil rakyat juga harus memberikan perhatian dan panggung kebebasan dalam menampung aspirasi rakyat untuk diwujudkan wakil rakyat yang mereka pilih.
Mahasiswa minta dewan berkomitmen untuk tidak melakukan politisasi dan monopoli atas nama rakyat yang berpontensi merugikan masyarakat Kota Cilegon.
Menjamin keterlibatan mahasiswa dan komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan diantara lain Perda dan evaluasi Pemerintah yang berorientasi kepentingan masyarakat.
Mahasiswa juga menuntut anggota dewan agar tidak melakukan praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. (Ardi/TN).