Senin, 23 Desember 2024

Diduga Dijadikan Tempat Prostitusi, Warga Desak Hotel Trans Ditutup

Warga Kedung Baya demo di Pemkot Cilegon meminta Hotel Trans ditutup. (Foto: TitikNOL)
Warga Kedung Baya demo di Pemkot Cilegon meminta Hotel Trans ditutup. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Warga Lingkungan Kedung Baya, Kelurahaan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali kota Cilegon. Dalam aksinya, demonstran mendesak Hotel Trans agar ditutup.

Dalam orasinya, warga menuding Hotel Trans yang berlokasi di Lingkungan Kedung Baya tersebut diduga dijadikan tempat prostitusi dan peredaran minuman keras (miras).

Tidak hanya itu, warga juga kecewa dengan pihak kelurahan dan kecamatan setempat, karena telah mengeluarkan izin untuk pembangunan Hotel Trans tanpa adanya komunikasi dengan warga sekitar. Padahal, lokasi hotel sendiri berada di tengah-tengah pemukiman warga.

"Kami warga Kedung Baya merasa sakit hati karena selama enam bulan kami tidak dihargai oleh pihak kecamatan Cibeber. Kami sudah pernah meminta pihak kecamatan untuk menghentikan sementara aktivitas hotel, tapi tidak diindahkan," ungkap Koordinator Aksi, Agus Safrudin, Jumat (25/1/2019).

Menurut Agus, warga Kedung Baya telah memiliki bukti rekaman adanya pasangan bukan suami istri yang keluar masuk hotel dan diduga melanggar norma-norma agama.

“Pada intinya kami memohon agar pihak-pihak berwenang menghentikan operasional hotel Trans Cilegon untuk selamanya,” tegasnya.

Menanggapi tuntutan warga Kedung Baya, pemilik Hotel Trans Danu Warsito, membantah jika hotel miliknya sering dijadikan tempat prostitusi dan peredaran miras.

"Tidak benar kalau hotel saya dijadikan tempat prostitusi dan peredaran miras, tidak ada itu," kata Danu kepada awak media di Pemkot Cilegon.

Sementara itu, Plt Kepala DPMPTSP Kota Cilego, Dana Sujaksani mengatakan, pihaknya sebagai pemerintah akan bersikap bijaksana terkait adanya tuntutan warga yang meminta Hotel Trans ditutup.

"Kita sebagai pemerintah tentunya akan bersikap bijaksana terkait persoalan ini. Kita akan panggil pemilik hotel dan perwakilan warga, kedua belah pihak harus kita ditemukan seperti apa solusinya. Yang jelas dengan adanya kejadian ini Cilegon menjadi tidak kondusif, itu yang tidak mau," ungkap Dana.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon itu pun meminta kepada masyarakat, untuk menunjukan bukti kalau memang benar Hotel Trans dijadikan tempat prostitusi dan peredaran miras.

"Saya minta kepada masyarakat kalau memang disinyalir ada prostitusi dan peradaran miras mana buktinya?, video kah, atau apa. Karena bukti itu akan kita jadikan bahan pertimbangkan kita untuk memutuskan nanti. Jangan sampai masyarakat yang menuntut tapi nggak ada buktinya, itu yang salah," tegas Dana. (Ardi/TN1).

Komentar