Jum`at, 22 November 2024

Diesnatalis Ke 69, GMNI Serang Soroti Inflasi Ekonomi di Daerah

GMNI Serang saat refleksi diesnatalis ke 69.
GMNI Serang saat refleksi diesnatalis ke 69.

SERANG, TitikNOL - Dalam rangka refleksi 69 tahun GMNI yang bertepatan dengan 1 Ramadhan 1444 Hijriah, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Serang, menyoroti kenaikan harga sembako saat bulan suci Ramadhan di kota dan kabupaten serang yang kini melambung tinggi. Kenaikan harga itu, berdampak pada warga yang semakin kesulitan untuk membeli bahan kebutuhan pokok rumah tangganya.

Ketua DPC GMNI Serang, Muhammad Nur Lathif mengatakan, kenaikan harga sembako itu berasal dari beras yang kini menyentuh diangka Rp11.750 per Kilogram, minyak goreng curah menyentuh Rp16 ribu per Kilogram, telur ayam kini diangka Rp29 ribu per Kilogram.

Selanjutnya, cabai rawit dari harga semula Rp62.500 per Kilogram kini naik menjadi Rp69 ribu per Kilogram, bawang merah semula Rp35 ribu per Kilogram kini diangka Rp36.500 per Kilogram. Terakhir, bawang putih semula Rp32 ribu per Kilogram, naik menjadi Rp34 ribu per Kilogram.

"Harga itu, berdasarkan data yang kami dapat dari PIHPS per Jumat 17 Maret hingga Kamis 23 Maret, di Provinsi Banten untuk dua wilayah kota dan kabupaten serang. Meski tidak begitu tinggi, namun tetap membuat warga kalangan menengah kebawah menjerit dengan adanya kenaikan harga sembako ini," katanya, Sabtu (25/3/2023).

Lathif mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga sembako ini. Secara umum terjadi disebabkan atas adanya momentum hari besar yang sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumsi masyarakat.

Terlebih, harusnya pemerintah daerah sigap merespon gejolak harga kenaikan sembako ditengah agenda pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid 19.

"Sehingga, memasuki bulan suci Ramadhan ini Pemkot Serang dan Pemkab Serang perlu memiliki terobosan formula penanganan adanya ancaman inflasi ekonomi di daerah yang diakibatkan harga kenaikan harga bahan pokok rumah tangga. Jangan abai terhadap kenaikan harga ini, mungkin tidak terlalu berdampak bagi mereka yang ekonominya tinggi. Namun, jangan samakan dengan warga yang ekonominya masih rendah, intinya pemerintah jangan abai," ujarnya.

Dikatakan Lathif, pihaknya meminta Pemkot Serang dan Pemkab Serang dapat lebih memperhatikan dan menekan stabilitas harga sembako. Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk dapat mengawasi bantuan dari Mensos RI terkait bantuan terhadap rakyat terdampak Covid-19 yang masih berlanjut. Tujuannya, agar bantuan tersebut dapat turun tepat sasaran kepada warga Kota Serang dan Kabupaten Serang yang sangat membutuhkan.

"Semoga bulan suci Ramadhan tahun ini, tidak ada lagi warga serang yang kesulitan membeli bahan sembako. Apabila pemerintahnya benar-benar membantu warganya, kalau tidak membantu berarti kinerja para pejabat serang harus dipertanyakan," ucapnya. (TN3)

Komentar