LEBAK, TitikNOL – Pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik, terkait stetmen yang membandingkan pilihan kunjungan kerja ke luar negeri dan ke Kabupaten Lebak, diprotes Asosiasi Kepala Desa (Apdesi) Kecamatan Bayah.
Hal itu terungkap, pada saat M. Taufik diwawancarai oleh salah satu wartawan di media nasional yang mempertanyakan alasa anggaran kunjungan kerja di DPRD DKI Jakarta yang naik jadi Rp45,1 miliar dalam Raperda APBD hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2022.
Pernyataan politisi Partai Gerindra itu dinilai telah mendiskriditkan dan menyinggung perasaan masyarakat di Kabupaten Lebak, dengan membandingkan antara kunjungan ke luar negeri atau ke Kabupaten Lebak.
Ketua Apdesi Kecamatan Bayah Rafik Rahmat Taufik mengecam keras pernyataan tersebut. Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh M. Taufik mengandung unsur penghinaan dan menyakiti sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lebak.
“Pernyataan M. Taufik seolah memberi kesan bahwa Lebak itu tertinggal, bahwa Lebak itu wilayah kampung yang tidak layak dikunjungi, bahwa Lebak itu wilayah pedalaman yang tidak ada apapun. Ini jelas menyakitkan bagi kami selaku warga Lebak,†ujar Rafik kepada TitikNOL, Rabu (12/1/2022).
Padahal kata Rafik, Kabupaten Lebak saat ini sudah berkembang pesat dengan banyaknya indsutri berskala besar yang sudah berdiri. Lebak juga memiliki potensi sumber daya alam yang lengkap, yang tidak ada di wilayah lainnya di Indonesia.
“Pabrik semen terbesar se-Asia Tenggara saja ada di Lebak dan potensi sumber daya alam apa yang tidak ada di Lebak? Semuanya ada. Apalagi ke depan, kemajuan di Kabupaten Lebak akan semakin pesat, karena didukung adanya akses tol,†imbuh Rafik.
Rafik pun meminta M Taufik, agar mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Lebak.
Jika tidak, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh kepala desa di Kabupaten Lebak dan akan menempuh jalur hukum.
“Saya minta Pak Taufik mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada warga Kabupaten Lebak. Jika tidak, kami akan menempuh jalur hukum. Hal ini akan kami lakukan, demi menjaga warwah kami sebagai warga Lebak,†tukasnya.
Seperti diketahui, M Taufik mengeluarkan pernyataan yang dinilai melecehkan Kabupaten Lebak, saat menjawab pertanyaan wartawan terkait anggaran kunjungan kerja ke luar negeri anggota DPRD DKI Jakarta yang naik dua kali lipat.
"Studi banding itu perlu. Masa ke kampung rumah saya. Coba masa mau studi banding ke Lebak, enggak mungkin. Banyak hal yang sebetulnya bisa kita ambil dari negara-negara maju, kalau kita mau studi banding ke Lebak, saya setuju-setuju saja, cuma nanti jangan marah kalau enggak ketemu apa yang mesti diterapkan," kata Taufik seperti dikutip dari cnnindonesia.com. (TN3)