LEBAK, TitikNOL - Peristiwa kapal tongkang patah yang membawa ribuan kubik Clinker menumpahkan bahan baku semen ke perairan laut Bayah, pada Senin (11/7/2022) kemarin, dinilai menimbulkan pencemaran.
Pasalnya, tumpahan ribuan meter kubik bahan baku semen ke laut, bakal dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem, habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan pesisir.
Basirun, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Lebak, meminta Pemkab Lebak dan Pemprov Banten segera menindaklanjuti adanya tumpahan ribuan meter kubik Clinker (bahan baku semen) ke laut Bayah di Dermaga Pabrik semen PT Cemindo Gemilang.
Ia sangat menyayangkan terhadap pengawasan dinas terkait terhadap kapasitas muatan kapal tongkang yang seharusnya tidak melebihi batas maksimal tonase.
"Kelihatanya ada pembiaran sehingga mengakibatkan jebolnya dak kapal yang ngak kuat menahan beban yang terlalu berlebihan, sehingga efeknya menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan disekitar pantai. Dan ini harus ditindak lanjuti oleh dinas terkait dalam hal ini DLH,"kata Basirun kepada TitikNOL, kemarin.
Baca juga: Kapal Tongkang Patah di Dermaga Pabrik Semen Bayah, Clinker Ribuan Kubik Penuhi Laut
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lebak, Dian Wahyudi mengatakan, pihaknya akan menyampaikan kepada Ketua Komisi IV DPRD Lebak, dalam menyikapi adanya tumpahan Clinker di perairan laut Bayah tersebut.
"Kalau terkait perizinan lingkungan memang kewenangan DLH Provinsi, tapi DLH Kabupaten juga tetap harus melakukan pengawasan,"ujar Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lebak ini, Rabu (13/7/2022).
Ditanya soal pencemaran perairan laut dampak tumpahan Clinker, Komisi IV akan turun ke lapangan.
"Kita akan koordinasi dengan Dinas LH untuk turun bersama, melihat kondisi di lapangan (dermaga pabrik semen)"imbuh Dian Wahyudi. (Gun/TN)