SERANG, TitikNOL - Kisruh dalam tubuh organisasi gerakan kemahasiswaan yakni aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Serang berbuntut konflik internal.
Baru-baru ini, BEM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Serang dan BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Banten mengundurkan dan keluar dari gerakan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Serang.
Presiden Mahasiswa (Presma) UPI Serang Riska Mahira mengatakan, keputusan untuk keluar dari Aliansi BEM Serang memiliki sejumlah alasan. Salah satunya adalah Aliansi BEM Serang dan Banten dinilai kehilangan proses kajian yang memadai.
Hal ini tidak sejalan dengan visi BEM UPI sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan riset dan kajian sebagai alat pengambilan keputusan gerakan. Ini menjadi catatan penting atas keberadaan BEM UPI Kampus Serang di Aliansi BEM Serang.
"Perlunya melakukan penyegaran gerakan mahasiswa. Orientasi gerak aliansi BEM Serang dirasa telah bergeser dengan target-target politik tertentu. BEM UPI Serang menganggap perlunya sebuah penyegaran gerakan dengan memposisikan ulang keberadaan mahasiswa dan isu-isu yang akan diangkat," katanya kepada awak media, Selasa (19/05/2020).
Baca juga: Coreng Nama Baik, Presiden Unsera Minta BEM Banten dan Serang Dibubarkan
Menurutnya, gerakan aliansi BEM Serang yang cenderung terlalu terpaku pada isu kepemimpinan yang sangat politis. Sehingga menjebak pada sebuah relasi kuasa elit yang kompleks di level regional. Hal itu tentu tidak sejalan dengan visi BEM UPI Serang yang mengusung gerakan oposisi ilmiah untuk menyikapi fenomena sosial-politik di Indonesia, khususnya di Provinsi Banten.
"Selain itu, BEM UPI Serang merasa tidak ada peran yang di lakukan aliansi BEM Serang dalam pengambilan sikap dalam upaya memperjuangkan hak mahasiswa," terangnya.
Sementara itu, Presma UIN SMH Banten Ade Riyadi menyayangkan kegiatan BEM Banten dan Serang yang tidak mengindahkan imbauan pemerintah terkait dengan pencegahan penyebaran covid-19 di Banten.
Sebagai mahasiswa, kata Ade, seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengadakan kegiatan dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan melakukan pertemuan secara daring. Jika tidak bisa, pertemuan tatap muka bisa dilakukan dengan cara menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Untuk konten pernyataan sikapnya pun kami sangat menyayangkan. Oleh karena itu, kami akan keluar dari Aliansi BEM Serang," tegasnya. (Son/TN1)