LEBAK, TitkNOL - Sejak dua tahun terakhir, warga di Desa Cilayang, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak resah akibat serbuan Ialat di sekitar tempat tinggal mereka.
Warga cemas kondisi kesehatan mereka terganggu, karena Ialat yang terus berdatangan. Warga menduga, Ialat ini berasal dari dua kandang ayam milik PT. Chaerun Pokphan.
“Serbuan lalat sudah sangat meresahkan warga. Mau masak dan makan saja sulit, tidur siang enggak bisa karena banyak Ialat, bahkan banyak lalat yang masuk ke dalam rumah banyak yang terinjak-injak,†ujar Jaja (45) salah seorang warga Desa Cilayang kepada TitikNOL, Sabtu (30/6/2018).
Menurut Jaja, serbuan Ialat bukan berlangsung baru kali ini saja, namun sudah sejak dua tahun terakhir dan selalu datang setiap panen ayam tiba.
"Kami sudah menyampaikan permasalahan serbuan lalat ini kepada Kepala Desa Cilayang, agar menegur pihak PT. Chaerun Pokphan selaku pemilik kandang ayam. Tapi sampai sekarang lalat-lalat itu semakin banyak menyerbu ke rumah-rumah warga," keluh Jaja.
Warga pun kata Jaja berencana akan melakukan aksi protes dengan cara unjuk rasa, menolak keberadaan kandang ayam tersebut.
"Hari Senin atau Selasa besok, kami akan aksi demo ke kandang ayam milik PT. Chaerun Pokphan itu kalau lalat-lalat ini masih menyerbu permukiman warga," tukasnya.
Terpisah, Tasim Kepala Desa Cilayang kepada TitikNOL mengatakan, pemerintah desa bersama dengan BPD Cilayang dan UPTD Kesehatan sudah mendatangi dan menyampaikan keluhan warga kepada pihak PT. Chaerun Pokphan selaku pemilik kandang ternak ayam guna mencari solusi terkait serbuan lalat ke permukimam warga.
"Sudah, sudah kami sampaikan bersama BPD dan UPTD Kesehatan kepada pihak PT. Chaerun Pokphan agar mereka mencari solusi soal keluhan keluhan warga. Memang serbuan lalat ini terparah sejak dua kali panen ayam ini, mungkin karena beda pengelola. Sebelum-sebelumnya memang ada lalat sih, tapi tidak separah sekarang ini," tutur Tasim.
Disinggung soal rencana aksi warga ke kandang ternak ayam PT. Chaerun Pokphan tersebut, Tasim mengaku tidak dapat mencegah hak warganya.
"Kalau tidak didengar oleh pemilik kandang ayam itu, kita (pemerintah desa) lepas tangan," ujar Kades Cilayang. (Gun/TN1)