LEBAK, TitikNOL - Manajemen PT Elesta Maharani Mansyur (EMM), tanggapi sinis soal keluhan warga Kampung Ketug Mesjid RT03/RW 05, Desa Citeras, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, yang mengeluhkan terkait kebisingan aktivitas pabrik biji plastik tersebut.
Padahal, warga mengaku terganggu dengan suara bising di lokasi pabrik tersebut. Terlebih, suara bising terjadi pada saat perusahaan itu bongkar muat drum-drum di malam hari.
Selain itu, warga juga mengeluhkan kerap kekurangan air bersih. Sebab, pabrik biji plastik itu menggunakan penyedotan air menggunakan mesin pompa satelit.
Dikonfirmasi soal keluhan warga, Koswara, perwakilan pabrik biji plastik PT. EMM melalui sambungan telepon genggamnya, terkesan enggan memberikan keterangan lebih jauh.
Dirinya malah menuding TitikNOL yang salah. Namun saat diminta penjelasan kesalahan yang dimaksud dirinya, Koswara malah mematikan telepon genggamnya.
"Ohh, sebelumnya juga bapak sudah salah. Bapak coba tanya saja deh sama warga setempat, udah maaf ya pak," ujar Koswara diujung telepon selulernya singkat, kemarin.
Baca juga: Timbulkan Kebisingan, Aktivitas Pabrik Biji Plastik di Lebak Dikeluhkan Warga
Terpisah, Kepala Desa Citeras, Madra'i, mengaku sudah mengirimkan surat teguran kepada pihak PT. EMM soal keluhan warga tersebut.
Bahkan, Madra'i menyebut jika perwakilan perusahaan yang diwakili oleh Koswara, didampingi ketua RT 03 Kampung Ketug Mesjid, Bhabinkamtibmas dan Babinsa sudah bertemu dengan dirinya selaku Kades untuk membahas soal keluhan yang disampaikan warga.
"Sudah, sudah ketemu dengan saya di kantor desa. Pak Koswara datang ke kantor desa, ada ketua RT, Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Pihak perusahaan membantah aktivitas pabrik biji plastik itu menimbulkan kebisingan. Perwakilan perusahaan juga mengaku setiap bulan selalu memberi konpensasi kepada ketua RT dan RW sekitar pabrik," kata Madra'i.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas pabrik pembuatan biji plastik PT. EMM Rangkasbitung dikeluhkan warga karena kerap menimbulkan kebisingin dan menyebabkan warga kerap kekurangan air bersih. (Gun/TN1)