SERANG, TitikNOL - Cuaca mendung tak mengurangi rasa gerah dari pantulan terik matahari ke rumah-rumah kaca di wilayah Kelurahan Karundang, Kota Serang, Banten.
Menepi di sebuah pekarangan rumah, di tenda hitam terbuka menjadi pilihan untuk melepas dahaga.
Seruput es seharga Rp2 ribuan jadi pilihan untuk membasahi tenggorokan yang sedari 30 menit menunggu kegiatan peresmian jalan oleh Walikota Serang.
Tidak lama, suara perempuan dari toa masjid terdekat berkumandang dengan lantunan solawat. Tanda emak-emak di lingkungan tersebut hendak mengaji ba'da ashar.
Kontras. Di perempat tikungan, terdengar kasak kusuk obrolan seorang Ibu sambil menegur.
Dia memberikan informasi kakek viral yang memiliki uang gepokan sekitar Rp100 juta hasil menabung puluhan tahun, telah tutup usia.
Kakek itu bernama Sarneli. Namanya terkenal di dunia maya pada April 2023. Berkat kegigihannya, mendiang berhasil mengumpulkan uang ratusan juta.
Hidup sebatang kara membuat Neli menumpang tinggal di sebuah kamar berukuran kurang lebih 3x3 di rumah keponakannya.
Lukisan spongebob di dinding luar kamarnya, menjadi penghibur di usia senjanya.
Warga setempat, Jumenah (70) mengatakan, sudah sepekan kakek Neli dipanggil Sang Pencipta atau tutup usia.
"Tanggal 25 November, malam minggu meninggalnya, mau magrib," katanya memberi informasi Selasa (5/12/2023).
Air es yang hendak ditenggak pun keluar lagi, seiring dengan kabar duka yang diterima. Jaket parasut kuning menjadi penutup mulut karena terkokoh batuk, tersendak.
Jumenah pun semakin mendekat. Tak heran, karena dirinya tahu sedang mengobrol dengan pewarta.
Menurut Jumenah, mendiang Sarneli dikebumikan di TPU Karundang, tak jauh dari tempat tinggalnya.
Sejak viral, kesehatan mendiang semakin parah. Bahkan pernah dirawat di RSUD Banten selama 11 hari.
"Sakit, ada riwayat diabetes. Pernah dirawat di rumah sakit, sempat sembuh, bisa ngomong," ucapnya.
"Ada berapa hari, 11 hari di RSUD Banten. Masih gitu saja (kesehatannya), lemas sudah tua, tidur-tidur saja," tambahnya.
Yang lebih menambah duka, keponakannya yang kerap mengurus mendiang, turut wafat saat memasuki tujuh harian sang Kakek.
"Udah seminggu, ini tujuh harian, Nggak tahu sudah tua, sakit tua. Mang Neli nujuh hari, saudaranya meninggal," jelasnya.
Saat cek kabar itu, es yang tinggal setengah gelas terpaksa ditinggalkan.
Benar saja, kamar yang biasa jadi tempat istirahat mendiang sudah kosong. Nampak ada selang air melingkar.
Namun, lukisan spongebob dengan mode tertawa di dinding luar kamar tidur mendiang, tak luntur.
Alat masak seperti kompor, wajan, baskom, dan tempat air, masih berada di gang jalan. Mungkin digunakan untuk memasak sajian untuk mendoakan mendiang. (Son/TN3)