LEBAK, TitikNOL - Sebuah mobil dinas milik Kementerian Pertanian RI jenis Toyota Hilux B 9012 SSC, bertabrakan dengan dua sepeda motor jenis Honda Revo A 6748 LT dan Honda Beat A 4481 RG di Jalan Raya Malingping - Bayah KM 5, tepatnya di Kampung Sukahujan, Desa Pondok Kacang, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak sekira pukul 15.30 WIB sore tadi, Rabu (7/3/2018).
Akibat kecelakaan tersebut, pengendara sepeda motor honda Revo bernama Anton Hilman, warga Kampung Ubrug RT01/RW05, Desa Ubrug, Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia sesaat setelah tiba di Puskesmas Cihara.
Sedangkan pengendara honda Beat yakni, Zaenal (17), seorang pelajar warga Kampung Cisawuy RT03/RW04, Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak dilaporkan mengalami luka di bagian kepala, luka memar di paha kiri dan luka terbuka di telapak kaki kiri.
Dikatakan AKP Tatang Warsita Kapolsek Panggarangan, berdasarkan keterangan saksi - saksi, kecelakan tersebut bermula saat pengendara sepeda motor Honda Beat melaju dari arah Malingping menuju Bayah.
Mobil itu lalu menyalip kendaraan sepeda motor dan mobil Hilux milik Kementerian Pertanian yang berada didepannya.
Namun lanjut Kapolsek, seketika dari arah berlawanan melaju sepeda motor Honda Revo, sehingga terjadi tabrakan yang tidak dapat terhindarkan dan salah satu kendaraan membentur sisi sebelah kanan mobil milik kementrian pertanian.
"Akibat kecelakaan itu, satu orang meninggal dunia, satu orang mengalami luka-luka. Korban meninggal dunia sudah dibawa oleh pihak keluarganya ke Sukabumi dengan menggunakan kendaraan Ambulace Desa Ubrug Sukabumi," ujar Tatang Warsita.
Sementara, dari informasi yang dihimpun TitikNOL, usai terjadi kecelakaan saat itu, Kendaraan Operasional bertuliskan Unit Laboratorium dan Klinik Pertanian Mobile Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian dan Perkebunan RI jenis Toyota Hilux B 9012 SSC, dikejar warga lantaran tidak berhenti saat kejadian dan didapati terparkir di depan kantor UPT Dinas Pertanian dan Perkebunan Kecamatan Cihara.
Sempat terjadi cekcok mulut antara warga yang berang lantaran pengemudi berusaha melarikan diri setelah terlibat kecelakaan dan membiarkan dua orang korban tergeletak di tengah jalan.
Mobil milik Kementerian Pertanian tersebut, sempat digiring warga yang berusaha mengejar setelah warga mendapatinya terparkir di depan kantor UPT Pertanian dan Perkebunan Kecamatan Cihara.
Ahmed, salah satu warga yang berusaha mengejar kendaraan dinas tersebut kepada wartawan mengatakan, dirinya dan warga berusaha meneliti kesamaan ciri dari pecahan kaca mobil dan memeriksa bagian pintu mobil yang penyok.
"Setelah kejadian kami berusaha mengejar kendaraan yang sesuai dengan pecahan kaca mobil toyota ini, sepanjang jalan kami sempat tanya tanya dan kemudian kami mendapatkan informasi dari seseorang, ternyata kami temukan kendaraan dinas yang kami curigai terparkir dengan kaca spion pecah dan penyok di bagian pintu mobil. Kami langsung tanyakan pada mereka yang tengah berada diruangan kantor UPT Pertanian," kata Ahmed.
Lanjut Ahmed, pihak di mobil milik Kementan RI itu sempat mengelak, namun setelah mereka tersudut saat ditanya kaca spion yang pecah dan bagian pintu mobil yang penyok, akhirnya kendaraan Hilux itu bersama penumpangnya dipaksa untuk ikut ke puskemas Cihara, dimana korban dirawat dan satu orang lainnya meninggal dunia.
Warga lainnya bernama Madropi serta saksi mata lainnya mengungkapkan kekesalannya. Lantaran mobil dinas milik Kementan RI tersebut berlalu setelah terlibat kecelakaan tanpa peduli terhadap korban yang tergeletak di jalan.
"Seharusnya setelah terlibat kecelakaan mobilnya berhenti atuh, jangan pergi begitu saja apalagi korban tergeletak dijalan sebelum akhirnya warga menolong korban dan kami melakukan pengejaran," ujar Madropi kepada Wartawan. (Gun/TN1)